100KPJ

Umroh Bonceng Anak Berusia 4 Tahun Mengendarai Yamaha Nmax

Share :

100kpj – Lilik Gunawan warga Kabupaten Merangin, Jambi bersama anaknya Achmadibalda yang berusia 4 tahun berangkat menuju Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh, dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax.

Pria berusia 38 tahun ini sudah sampai di Arab Saudi pada tanggal 26 Desember 2019 lalu, kedatangannya disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel di Riyadh. Setelah melewati jarak sekitar 6000 kilometer dengan melintasi 8  negara seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Motivasi dari melakukan perjalanan panjang ini selain ingin beribadah umroh, perjalanan ini juga punya tema 'Ride for Mom' atau perjalanan untuk sang ibu. "Memang niat awal saya ini karena kerinduan saya akan Baitullah dan Rasulullah, yang kedua makanya saya beri tema Ride for Mom ini karena saya berkendara ke Arab Saudi ini untuk ibu dan istri saya, diperjalanan saya mengumpulkan 1000 pesan cinta untuk ibu, nantinya pesan tersebut saya akan kumpulkan ke dalam sebuah buku, setelah selesai nanti buku aslinya saya akan tukarkan dengan undangan haji yang diberi oleh otoritas Arab Saudi, paling tidak saya juga ingin bertemu Raja Salman, agar ibu dan istri saya bisa naik haji," ungkap Lilik yang dikutip dari Tv One.

Mengajak anak berusia 4 tahun dalam perjalanan panjang juga menjadi catatan tersendiri bagi Lilik, untungnya Balda selama diperjalanan tidak mengalami hambatan dalam hal kesehatan. "Ya paling cuma pilek biasa saja, Balda juga punya pengalaman ektrim lainnya, karena saya pernah mengajak Balda naik gunung ketika dia berusia 1,5 tahun, jadi Alhamdulilah dalam perjalanan kami berdua tidak ada masalah," tambahnya.

Hambatan lainnya yang dialami Lilik adalah masalah bahasa, Lilik menceritakan seperti di negara Thailand, Myanmar dan Iran banyak warga negaranya yang tidak mengerti bahasa Inggris, hal tersebut menurut Lilik cukup menghambat. Tapi untungnya diperjalanan Lilik mengaku banyak bertemu orang-orang baik, sehingga Lilik sering dibantu oleh orang-orang baik tersebut.

Pengalaman mencekam juga pernah dialami oleh Lilik bersama anaknya ketika melewati daerah Balochistan, Pakistan. Daerah tersebut merupakan daerah rawan teroris. Makanya ketika akan melewati daerah tersebut, Lilik harus mentandatangani surat perjanjian siap mati. Isi suratnya menyatakan jika tertembak atau diserang oleh kelompok teroris, maka tidak akan menuntut pemerintah Pakistan.

Share :
Berita Terkait