100kpj – Membeli mobil baru memang terkesan mudah: datang ke dealer, pilih, bayar, dan mobil pun tiba di rumah.
Namun, kenyamanan ini seringkali menipu. Para ahli keuangan dan pengamat otomotif menyarankan agar "kaum mendang-mending" (mereka yang cenderung mempertimbangkan untung rugi) berpikir dua kali sebelum memutuskan membeli mobil baru.
Kerugian Instan Setelah Pembelian
Salah satu faktor paling krusial adalah depresiasi harga. Begitu mobil baru keluar dari showroom, nilainya bisa langsung anjlok 10-20%.
Sebagai contoh, mobil seharga Rp300 juta bisa langsung bernilai Rp260-Rp270 juta sesaat setelah dibeli.
Ini sangat berbeda dengan mobil bekas yang depresiasinya cenderung lebih kecil, bahkan bisa mendekati nol persen setelah setahun pemakaian.
Meskipun membeli mobil bekas memiliki risiko seperti penipuan atau kondisi yang kurang optimal, bagi kaum mendang-mending, sedikit kerepotan di awal jauh lebih baik daripada kehilangan puluhan juta rupiah secara instan.