100KPJ

Motor Modern Wajib Radiator? Pahami Dulu Plus Minus dan Performanya!

Share :

100kpjRadiator sebenarnya adalah komponen pada sistem pendinginan mesin, bukan penunjang performa secara langsung.

Tugas utamanya adalah menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas (overheat). Meskipun begitu, sistem pendingin berbasis radiator (water cooling system) dinilai lebih efektif dibanding jenis lainnya.

Ada dua jenis utama sistem pendingin pada sepeda motor:

1. Sistem Pendingin Udara

Jenis ini mengandalkan udara luar untuk mendinginkan mesin. Ciri khasnya adalah adanya sirip-sirip pada blok silinder dan kepala silinder yang berfungsi memperluas area kontak dengan udara. Sistem ini terbagi lagi menjadi:

  • Natural Air Cooling System: Umumnya pada motor bebek atau sport naked yang mesinnya terpapar langsung udara saat motor bergerak.
  • Force Air Cooling System: Digunakan pada motor matic yang mesinnya lebih tertutup, dilengkapi kipas untuk menciptakan aliran udara dan membuang panas. Sistem pendingin udara ini simpel dan tidak memerlukan komponen tambahan seperti radiator. Namun, efektivitas pendinginannya terbatas, terutama untuk mesin berkapasitas besar.

2. Water Cooling System (Sistem Pendingin Air)

Sesuai namanya, sistem ini menggunakan air sebagai media penghantar panas. Mesin beradiator memiliki rongga khusus berisi air pendingin yang bersirkulasi.

Saat suhu mesin naik, air pendingin juga ikut panas dan kemudian disirkulasikan ke radiator.

Di radiator, air didinginkan melalui sirip-sirip yang dilewati udara, dibantu oleh kipas. Air yang sudah dingin kemudian kembali ke mesin untuk menyerap panas lagi.

Perbedaan mendasar antara keduanya adalah kemampuan water cooling system untuk mengumpulkan panas di satu titik (radiator) dan mengatur kecepatan aliran udara melalui kipas.

Ini memungkinkan pendinginan yang lebih efisien dan dapat diatur sesuai kebutuhan panas mesin, tidak seperti sistem pendingin udara yang laju pendinginannya sangat bergantung pada kecepatan motor.

Selain itu, water cooling system memungkinkan desain mesin yang lebih ringkas karena tidak memerlukan sirip-sirip pada blok silinder.

Maka, dapat disimpulkan bahwa water cooling system dengan radiator lebih cocok untuk mesin berkapasitas besar, seperti 150 CC ke atas.

Peningkatan harga pada motor beradiator disebabkan oleh banyaknya komponen tambahan yang diperlukan, seperti radiator itu sendiri, selang, tabung reservoir, serta blok silinder dan mekanisme kipas yang berbeda.

Lalu, apakah motor beradiator selalu lebih bagus performanya? Secara pribadi, hal itu tidak selalu berpengaruh. Mesin membutuhkan suhu kerja yang optimal untuk performa maksimal.

Penggunaan radiator pada mesin berkapasitas kecil justru berisiko membuat mesin tidak mencapai suhu ideal, yang pada akhirnya dapat mengurangi performa.

Pada akhirnya, pemilihan sistem pendingin harus disesuaikan dengan kapasitas dan gaya motor itu sendiri.

Motor 150cc ke bawah dengan gaya touring mungkin masih cocok menggunakan sistem pendingin udara.

Namun, untuk motor sport yang mengutamakan kecepatan, radiator menjadi komponen penting untuk menjaga performa mesin tetap optimal.

Semoga penjelasan ini menambah wawasan Anda mengenai radiator motor dan sistem pendingin mesin.*

Share :
Berita Terkait