Yang tak kalah penting, CVT mampu menjaga putaran mesin tetap rendah, membantu kendaraan memenuhi regulasi emisi yang semakin ketat.
Meskipun demikian, stigma "lemot" pada CVT bukan tanpa alasan. Karakteristik CVT yang dirancang untuk efisiensi cenderung menjaga putaran mesin di titik paling efisien, bukan paling bertenaga.
Hal ini sering menimbulkan "rubber band effect," di mana mesin meraung namun akselerasi terasa lambat.
Kurangnya kontrol langsung dan fokus pabrikan pada kenyamanan serta efisiensi juga berkontribusi pada respons akselerasi yang tidak agresif.
Namun, pabrikan menyiasatinya dengan menyematkan mode "Sport" atau "NOS" untuk meningkatkan respons saat dibutuhkan.
Terkait durabilitas, meski umur CVT cenderung lebih pendek dari AT karena gesekan terus-menerus antara puli dan sabuk, bukan berarti CVT gampang rusak. Perawatan yang tepat adalah kunci.
Penggunaan pedal gas yang "diurut" dan menghindari kickdown berlebihan dapat memperpanjang umur CVT secara signifikan.