100KPJ

Intip 2 Mobil yang Jadi Sorotan di Rekonstruksi Penembakan Anggota FPI

Share :

100kpj – Mabes Polri menggelar rekonstruksi 53 adegan terkait peristiwa penembakan terhadap enam Laskar FPI, Senin dini hari, 14 Desember 2020. Rekonstruksi tersebut digelar di empat titik berbeda yang diketahui menjadi lokasi terjadinya perkara.

Yang menjadi menarik perhatian adalah dua mobil yang terlebat dalam rekonstruksi tersebut. Pertama adalah Daihatsu Xenia yang nomor pelatnya sudah diganti dengan tulisan Petugas, yang artinya adalah mobil dari pihak Polisi.

Sedangkan pada mobil kedua adalah Chevrolet Spin dan pada bagian pelat nomornya diganti dengan tulisan Pelaku. Kedua mobil ini yang menjadi saksi bisu adu tembak di jalan tol, yang menewaskan 6 laskar FPI.

Bicara soal kedua mobil tersebut, memang tidak terlalu jelas tahun pembuatan dari Daihatsu Xenia. Namun Xenia adalah mobil Low MPV yang sangat diminati oleh masyrakat Indonesia, bersaing keras dengan kembarannya si Toyota Avanza.

Generasi pertama Xenia hadir pada tahun 2003 dengan menggunakan mesin 1.300cc.. Kemudian pada generasi keduanya hadir di 2011, Untuk Daihatsu Xenia generasi kedua, tersedia dengan 4 tipe utama, yaitu tipe 1.0D (1000cc standar), 1.0M (1000cc spek tertinggi), 1.3X (1300cc standar), dan 1.3R (1300cc spek tertinggi). Untuk tipe R, tersedia transmisi otomatis.

Beralih ke mobil Chevrolet Spin, yang sudah resmi dihentikan penjualannya pada 2016 lalu. Mobil ini juga masuk dalam kategori Low MPV dan memiliki bagasi yang luas, yakni sebesar 1.608 liter, artinya bisa membawa banyak barang.

Mobil tersebut saat pertama dirilis pada 2003 memiliki harga sekitar Rp200 jutaan. Mesin yang digunakan Chevrolet Spin memiliki tiga varian yakni, 1.200 cc, 1.300 cc, dan 1.500 cc.

Pada mesin berkapasitas 1.200 cc dengan tipe mesin 4 Cylinder DOHC 16 Valve Dual VVTi mampu menghasilkan tenaga sebesar 86 horsepower dengan torsi maksimal 115 Nm.

Mesin berkapasitas 1.300 cc ini ditenagai tipe mesin 4 Cylinder Commonrail Direct Injection with Turbocharger yang menghasilkan tenaga sebesar 75 horsepower dengan torsi maksimal 190 Nm. Pada mesin ini digunakan bahan bakar diesel.

Untuk mesin 1.500 cc juga menggunakan tipe mesin 4 Cylinder DOHC 16 Valve Dual VVTi seperti mesin 1.200 cc, tetapi menghasilkan tenaga yang lebih besar yaitu 109 horsepower dengan torsi maksimal 142 Nm.

Jalan dan Hasil Rekontruksi

Disitat dari Antara, titik pertama ialah jalan Interchange Karawang Barat dekat Bundaran Badami, dengan sembilan adegan rekonstruksi. Kemudian di titik kedua berada persis di jembatan Badami, atau 1 kilometer dekat Gerbang Tol Karawang Barat. Di sana, ada empat adegan yang direka ulang.

Baca juga: Kaget Lihat Koleksi Mobil Jenderal yang Pantau Kedatangan Habib Rizieq

Sedangkan titik ketiga lokasi kejadian ialah rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pada titik tersebut dilakukan 31 adegan dalam rekonstruksi. Terakhir atau di titik keempat lokasi kejadian, terletak di Kilometer 51 jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan sembilan kali adegan. Rekonstruksi berlangsung selama lebih dari empat jam, mulai pukul 00.35 hingga sekitar 4.30 WIB.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, sejak titik pertama lokasi kejadian, petugas kepolisian sudah dihadang dan mendapat serangan dari kelompok simpatisan Habib Rizieq Shihab tersebut. Kalau itu, petugas berupaya membela diri, namun mereka, kata Argo, terus melakukan penyerangan.

Akibatnya, terjadi baku tembak seperi yang terlihat pada rekonstruksi kasus di titik kedua lokasi kejadian. Argo memastikan, dari enam Laskar FPI dalam satu mobil, dua orang di antaranya meninggal akibat baku tembak. Sementara empat pelaku lainnya masih dalam penanganan di rest area.

Tak lama setelahnya, petugas membawa empat orang tersebut ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia. Sekitar 1 kilometer dari rest area, keempat pelaku itu justru melakukan penyerangan dan berusaha merebut senjata milik petugas di dalam mobil.

Berkat tindakan tersebut, petugas menembak pelaku di dalam mobil hingga mereka meninggal dunia. Kejadian itu terungkap pada sejumlah adegan di titik terakhir atau keempat lokasi rekonstruksi. "Daripada didahului, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Argo.

Share :
Berita Terkait