Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bahaya Minyak Goreng sebagai Oli Mesin: Mitos atau Fakta? Simak Jawabannya!

Jangan ditiru, eksperimen minyak goreng pengganti oli
Sumber :

100kpj – Banyak konten kreator menyebarkan informasi yang justru membahayakan, salah satunya adalah penggunaan minyak goreng sebagai pengganti oli mesin.

Banyak pihak mengklaim bahwa minyak goreng dapat membuat tarikan mobil lebih enteng dan mesin lebih halus.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa minyak goreng dapat digunakan untuk "flushing" atau membersihkan mesin. Namun, apakah klaim ini benar adanya?

Perbedaan Kandungan: Minyak Goreng vs. Oli Mesin

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat kandungan dari kedua cairan tersebut. Minyak goreng, yang umumnya terbuat dari kelapa sawit, kaya akan asam lemak jenuh dan tak jenuh, serta vitamin E.

Sementara itu, engine flush (cairan pembersih mesin) dan oli mesin dirancang khusus dengan kandungan pelarut endapan, dispersan air, dan aditif anti-aus yang tidak ditemukan pada minyak goreng.

Secara fisik pun, perbedaannya sangat jelas. Minyak goreng dapat membeku dan membentuk gumpalan lemak pada suhu rendah, sedangkan oli mesin tidak.

Minyak goreng juga tidak memiliki zat aditif pelumas yang esensial untuk mencegah gesekan antar komponen mesin, dan kemampuannya menyerap panas juga sangat rendah, meskipun titik didihnya tinggi.

Minyak Goreng dan Performa Mobil: Sebuah Ilusi?

Meskipun beberapa pengguna minyak goreng mengklaim adanya peningkatan performa, seperti akselerasi yang lebih cepat, hal ini patut dipertanyakan.

Misalnya, klaim akselerasi yang lebih baik pada sebuah mobil bisa jadi disebabkan oleh modifikasi lain, seperti penggunaan knalpot racing, bukan karena minyak gorengnya.

Sensasi tarikan yang lebih enteng saat menggunakan minyak goreng dijelaskan karena penurunan viskositas (kekentalan) pada suhu tinggi.

Artinya, semakin panas mesin, minyak goreng akan semakin encer, memberikan kesan tarikan yang ringan. Namun, stabilitas viskositas yang rendah pada suhu tinggi ini justru berbahaya bagi mesin.

Risiko Fatal Penggunaan Minyak Goreng pada Mesin Mobil

Penggunaan minyak goreng sebagai oli mesin sangat tidak disarankan, kecuali dalam kondisi darurat yang ekstrem.

Kandungan trigliserida dalam minyak goreng memiliki sifat asam yang dapat mengikis komponen mesin, terutama yang berbahan aluminium.

Selain itu, lemak tak jenuh dalam minyak goreng dapat bereaksi pada suhu tinggi dan membentuk polimer yang lengket, menyebabkan penyumbatan saluran pelumas dan mempercepat keausan mesin.

Ditambah lagi, kandungan gliserol dalam minyak goreng dapat bercampur dengan air, meningkatkan risiko kontaminasi dan pembentukan deposit logam sisa dalam mesin.

Hal ini akan memengaruhi kekentalan oli yang tidak stabil, bahkan memperpendek umur mesin.

Fenomena penggunaan minyak goreng sebagai oli mesin bukanlah hal baru.

Eksperimen serupa pernah dilakukan, bahkan oleh acara otomotif ternama, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam performa, bahkan sangat tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang.

Pada akhirnya, penting bagi kita untuk menyaring informasi yang beredar di internet.

Penggunaan oli yang dirancang khusus untuk mesin adalah pilihan terbaik untuk menjaga performa dan usia pakai kendaraan Anda.

Jangan mudah tergiur dengan klaim "inovasi" yang justru berpotensi merusak kendaraan Anda. Bijaklah dalam melakukan eksperimen, dan selalu utamakan keamanan serta keandalan kendaraan Anda.*

Berita Terkait
hitlog-analytic