Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Benarkah Mesin Diesel Lebih Irit dari Bensin? Ini Jawabannya!

Mazda BT-50 bermesin diesel.
Sumber :

100kpj – Secara umum, berbagai sumber memang menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar mesin diesel lebih rendah dibandingkan mesin bensin.

Fenomena ini bahkan berlaku meskipun mesin diesel memiliki kapasitas yang lebih besar. Ambil contoh populer Toyota Kijang Innova. Mobil ini hadir dalam dua pilihan mesin: diesel 2.400 cc dan bensin 2.000 cc.

Secara logika, mesin diesel dengan kapasitas lebih besar seharusnya lebih boros. Namun, hasil uji coba justru menunjukkan fakta sebaliknya.

Innova diesel mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar sekitar 12,5 kilometer per liter. Bahkan, saat melaju di jalan tol, angka ini bisa ditekan hingga 17 kilometer per liter.

Bandingkan dengan Innova bensin yang paling irit sekalipun hanya mampu mencapai 11,6 kilometer per liter.

Perbedaan yang cukup signifikan, bukan? Padahal, dengan kapasitas yang lebih besar, mesin diesel juga menawarkan tenaga dan torsi yang lebih mumpuni.

Tiga Rahasia Efisiensi Mesin Diesel

Lalu, apa yang membuat mesin diesel begitu irit? Ada tiga faktor utama yang berperan dalam efisiensi mesin diesel dibandingkan mesin bensin:

1. Rasio Kompresi yang Lebih Tinggi

Rasio kompresi adalah indikator kepadatan udara di ruang bakar. Mesin diesel memiliki rasio kompresi yang jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 22:1, dibandingkan mesin bensin yang berkisar 10-12:1.

Kompresi yang tinggi ini meningkatkan suhu di ruang bakar hingga 500 derajat Celsius, sehingga pembakaran bahan bakar menjadi lebih mudah dan serentak.

Kerapatan udara yang tinggi juga menghasilkan pelepasan energi yang lebih besar saat pembakaran, menghasilkan tenaga besar bahkan pada putaran mesin (RPM) rendah.

Alhasil, pengemudi tidak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam untuk mendapatkan akselerasi.

2. Kandungan Energi Solar yang Lebih Tinggi

Data menunjukkan bahwa bahan bakar solar memiliki kandungan energi 10-15 persen lebih banyak dibandingkan bensin.

Ini berarti setiap liter solar mampu menghasilkan energi yang lebih besar, sehingga mesin tidak memerlukan banyak solar untuk menghasilkan tenaga yang diinginkan.

3. Peran Teknologi Canggih

Perkembangan teknologi juga turut andil dalam meningkatkan efisiensi mesin diesel modern. Salah satu teknologi kunci adalah Common Rail Direct Injection.

Teknologi injeksi bahan bakar elektronik ini memastikan suplai solar ke ruang bakar lebih ideal, menginjeksikan volume yang tepat dan tidak berlebihan, sehingga penggunaan bahan bakar lebih irit dan emisi lebih terjaga.

Selain itu, teknologi Turbocharger juga semakin canggih. Turbocharger modern, seperti Variable Turbine (VNT pada Toyota dan VGT pada Mitsubishi), memungkinkan hembusan angin diatur tanpa bergantung pada RPM mesin.

Ini membuat mesin diesel bisa mendapatkan torsi besar bahkan pada RPM rendah.

Singkatnya, mesin diesel lebih irit karena kemampuannya menghasilkan tenaga besar pada putaran mesin rendah.

Hal ini mengurangi kebutuhan pengemudi untuk menekan pedal gas terlalu dalam agar mobil bergerak cepat, yang pada akhirnya sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

Jadi, kini Anda tahu mengapa mesin diesel semakin diminati untuk mobil pribadi!*

Berita Terkait
hitlog-analytic