Mesin Motor Kasar? Ini Penyebab dan Pilihan Oli Terbaiknya!

100kpj – Mesin motor yang berisik atau kasar seringkali membuat pengendaranya khawatir. Namun, dengan pemahaman yang tepat, masalah ini bisa dihindari atau diatasi.

Ada tiga penyebab utama yang seringkali luput dari perhatian pemilik kendaraan, serta solusi oli yang bisa membantu meredakan suara kasar tersebut.

Pilihan Oli untuk Mesin Motor yang Sudah Kasar

Untuk motor matic maupun manual yang mesinnya sudah terasa kasar, beberapa jenis oli bisa jadi pilihan:

1. Untuk Motor Matic:

• Merek Populer: Oli Orane, Mesran, Enduro, Shell Helix Super, Federal, atau merek manual lainnya seperti Top One.
• Kekentalan: Oli dengan kekentalan sekitar 20W-40 sering direkomendasikan.
• Fleksibilitas: Oli motor matic cenderung lebih fleksibel dalam jenis oli yang bisa digunakan, termasuk oli untuk motor manual.
• Intinya: Pilihlah oli dengan tingkat kekentalan yang sesuai untuk memberikan pelumasan optimal pada komponen mesin yang mulai aus.

Tiga Penyebab Utama Mesin Motor Berbunyi Kasar:

Penting bagi pemilik motor untuk memahami akar masalah agar bisa melakukan pencegahan. Berikut adalah tiga kesalahan umum yang menyebabkan mesin motor menjadi kasar:

1. Terlambat Ganti Oli

• Kesalahan Umum: Banyak pengguna motor tidak menyadari bahwa oli memiliki masa pakai optimal.
• Batas Maksimal: Untuk oli standar pabrikan, batas maksimal penggantian adalah 1.500 km. Namun, disarankan untuk mengganti setiap 1.000 km untuk menjaga performa mesin tetap prima.
• Dampak: Oli yang terlalu lama digunakan akan kehilangan formulanya, mengurangi kemampuan pelumasan, dan meningkatkan gesekan antar komponen mesin, yang akhirnya menyebabkan suara kasar.

2. Kekurangan Oli Mesin

• Sering Disepelekan: Kondisi oli yang berkurang saat penggantian seringkali tidak ditindaklanjuti.
• Risiko Aus: Ketika oli di dalam mesin kurang dari takaran standar, pelumasan tidak akan merata. Hal ini memicu gesekan berlebihan dan keausan pada komponen mesin, yang berdampak pada suara kasar dan hentakan yang lebih keras.
• Solusi: Jika oli berkurang saat diganti, pertimbangkan untuk mencoba merek oli lain atau menambah takaran oli sedikit lebih banyak (misalnya, dari 800 ml menjadi 1 liter) agar tidak mudah berkurang lagi.

3. Mencampur Oli dengan Minyak Goreng (Oplosan)

• Praktik Berbahaya: Meskipun tidak langsung terasa dampaknya oleh pengguna, mencampur oli dengan minyak goreng adalah praktik yang sangat tidak disarankan dan berbahaya bagi mesin.
• Sifat Minyak Goreng: Minyak goreng memiliki sifat pembersih aktif yang sangat tajam (active cleansing). Alih-alih melumasi, sifat ini justru dapat mengikis dan merusak lapisan pelindung pada komponen mesin.
• Dampak Merusak: Pencampuran ini akan mengurangi kekuatan oli, meningkatkan gesekan antar part, bahkan berpotensi menyebabkan kebocoran pada seal as dan seal klep. Klaim bahwa mesin menjadi "halus" dengan oplosan minyak goreng seringkali menyesatkan; yang terjadi justru mesin bisa menjadi lebih enteng karena berkurangnya viskositas, tetapi diiringi kerusakan internal jangka panjang.
• Batas Toleransi (Jika Terpaksa): Apabila sangat terpaksa, campuran minyak goreng tidak boleh lebih dari 10% dari total volume oli, itupun dengan risiko yang tetap tinggi. Sebaiknya hindari praktik ini sepenuhnya.

Memahami penyebab suara kasar pada mesin motor adalah langkah awal untuk menjaga performa dan usia pakai kendaraan Anda.

Dengan memilih oli yang tepat dan menghindari kebiasaan buruk seperti terlambat ganti oli, kekurangan oli, atau mencampur oli dengan minyak goreng, Anda bisa memastikan mesin motor tetap halus dan awet.*