Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Motor Matic Loyo Saat Nanjak? Ternyata Ini 4 Penyebab Utamanya

Yamaha Mio Sporty di Filipina
Sumber :

100kpj – Permasalahan motor ngeden atau tidak kuat menanjak banyak dialami, terutama pada motor matic berkapasitas kecil seperti Honda BeAT, Scoopy, atau Yamaha Mio.

Sebuah video ulasan mendalam mengungkap empat alasan utama mengapa motor matic Sobat KPJ tidak kuat menanjak, bahkan setelah upgrade CVT. Mari kita simak penjelasannya!

4 Alasan Utama Motor Matic Anda Loyo Saat Menanjak (Meski Sudah Upgrade CVT!)

Meskipun Sobat KPJ sudah mengeluarkan biaya untuk upgrade CVT, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat motor matic kesulitan menaklukkan tanjakan. Berikut penjelasannya:

1. Salah Upgrade CVT: Fokus ke Top Speed, Abaikan Akselerasi

Kesalahan paling umum adalah melakukan upgrade CVT yang terlalu berfokus pada kecepatan puncak (top speed) atau putaran mesin menengah ke atas.

Padahal, untuk menanjak, yang dibutuhkan adalah akselerasi dan torsi di putaran bawah.

Jika fokus modifikasi Anda adalah top speed, wajar jika motor kesulitan saat melawan gravitasi di tanjakan. Solusinya, sesuaikan kembali racikan CVT Anda agar lebih menunjang akselerasi.

2. Mesin Kotor: Penghambat Kinerja Utama

Performa mesin sangat vital. Mesin yang jarang dirawat dan kotor di bagian dalamnya bisa menjadi penyebab utama. Ini termasuk:

  • Jarang Ganti Oli: Oli yang kotor menghambat kinerja komponen mesin.
  • Filter Udara Kotor: Membuat asupan udara ke mesin tidak optimal.
  • Injektor/Karburator dan Throttle Body Kotor: Pada motor injeksi, injektor dan throttle body yang kotor akan mengganggu semprotan bahan bakar. Pada motor karburator, karburator yang kotor juga akan mengurangi performa.
  • Perlu Turun Mesin (Overhaul): Sesekali, sekitar 50.000 hingga 100.000 km, disarankan untuk melakukan turun mesin (overhaul) untuk membersihkan bagian dalam mesin seperti piston dan klep. Mesin yang kotor, semahal apapun upgrade CVT Anda, tidak akan optimal saat menanjak.

3. Beban Berlebih: Beban Rider dan Barang Bawaan

Faktor beban sangat signifikan. Motor matic kecil seperti BeAT atau Mio memang tidak dirancang untuk menahan beban yang sangat berat.

  • Bobot Pengendara: Jika bobot pengendara sudah di atas 80-90 kg, motor kecil akan bekerja sangat keras.
  • Bawa Penumpang atau Barang: Apalagi jika ditambah penumpang (pasangan, teman, anak) atau barang bawaan yang berat, motor akan semakin "tersiksa". Ingat, saat menanjak, beban yang dirasakan motor bisa berlipat ganda karena melawan gravitasi.
  • Part Variasi Berat: Perhatikan juga bobot part variasi atau aksesori tambahan pada motor yang bisa menambah beban secara keseluruhan.

4. Jalur Terlalu Curam: Matic Bukan untuk Off-road Ekstrem

Motor matic pada dasarnya didesain untuk penggunaan dalam kota (city ride) atau touring di jalur yang relatif landai.

Jika Sobat KPJ memaksa motor matic melewati tanjakan yang terlalu ekstrem atau curam layaknya jalur off-road, sudah dapat dipastikan motor akan kesulitan.

Untuk jalur ekstrem seperti itu, lebih disarankan menggunakan motor manual khusus off-road seperti Kawasaki KLX, Yamaha WR, atau Honda CRF yang memang dirancang untuk medan berat.

Memaksakan matic di jalur curam hanya akan menyiksa mesin.

Jadi, sebelum melakukan upgrade CVT besar-besaran, pastikan Sobat KPJ juga memperhatikan kondisi mesin, bobot, dan juga karakter jalur yang akan dilalui.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pengguna motor matic!

Berita Terkait
hitlog-analytic