Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Larangan Keras Bagi Pemilik Mobil Diesel, Jika Dilakukan Bisa Rusak

Hyundai Santa Fe mesin diesel 2.200cc turbo
Sumber :

100kpj – Mobil yang masih mengandalkan mesin pembakaran terbagi menjadi dua jenis, yakni diesel dan bensin. Secara spesifikasi kedua mesin tersebut tentu memiliki perbedaan, begitu juga dengan jenis bahan bakar minyaknya.

Untuk mesin diesel memiliki beberapa keunggulan, seperti tenaga yang lebih besar dan penggunaan bahan bakar lebih irit. Namun emisi gas buang yang dihasilkan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan mesin bensin.

Baca juga: Bensin Mobil Nyaris Habis Masih Nekat Jalan, Ini Resiko Buruknya

Fortuner GR Sport di Thailand, lebih keren dari RI

Namun karena perkembangan teknologi semakin pesat, mesin peminum solar bisa menghasilkan emisi karbon yang sesuai dengan aturan setiap negara. Tidak heran jika berbagai brand di dunia masih menjual mobil diesel.

Di Indonesia ada beberapa brand yang masih menawarkan mobil peminum solar, yaitu Toyota Fortuner, Kijang Innova, Mitsubishi Pajero Sport, L300, Hyundai Santa Fe, Isuzu D-MAX, MU-X, dan beberapa kendaraan komersial lainnya.

Agar mobil peminum solar itu tetap terasa baru saat digunakan, tentu dibutuhkan perawatan. Dan ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan pemilik agar kondisi mesin tetap prima. 

Manager REV Engineering, Jaya sempat mengatakan, bahwa perawatan mesin disel bulkan sekadar mengganti oli secara rutin atau setiap kelipatan 10 ribu kilometer. Namun ada hal penting lainnya yang perlu diketahui pemilik.

“Disarankan tune up dengan cara purging setiap 20 ribu km Saat tuneup, idealnya sekalian ganti filter solar, dan filter oli,” ujarnya kepada 100kpj.

Diketahui, purging adalah cara simpel untuk membersihkan injector atau nosel tanpa harus membongkar beberapa komponen di mesin. Karena dengan tekanan angina dan cairan khusus kotoran di jalur bagan baakr bisa dibersihkan.

Lebih lanjut Jaya menjelaskan, solar memiliki kadar oktan yang terbilang kurang bagus dibandingkan bensin. Maka jika performa mesin menurun, dia memastikan bahwa filter solar sudah menumpuk kotoran, dan uap air.

“Maksimal ganti filter solar 20.000 km, soalnya kalau sekadar dibersihkan tetap kurang maksimal. Filter solar harus mutlak diganti enggak bisa dibersihkan seperti filter bensin, bahanya berbeda,” sambungnya.

Sementara Chief Executive Toyota Auto2000, Martogi Siahaan mengatakan, ada dua kunci yang wajib diperhatikan saat merawat mesin diesel moderen. Yang pertama kondisi oli, kerja mesin diesel terbilang ekstrim berkat rasio komperesi yang tinggi.

Selain itu, mesin diesel saat ini dilengkapi turbo sehingga ada tekanan sangat tinggi di dalam ruang mesin, maka membutuhkan oli sesuai rekomendasi pabrikan. Kemudian bahan bakar tidak disarankan yang memiliki kualitas rendah.

Menurutnya aplikasi sistem common rail yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar, dengan injektor bertekanan ekstra tinggi itu dikontrol secara elektrik. Maka jika ada kotoran di dalam bahan bakar bisa merusak injektor tersebut.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic