Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Quartararo Ikutan Ngeri Lihat Kecepatan Alex Marquez, Begini Katanya

Pembalap Repsol Honda, Alex Marquez
Sumber :

100kpj – Keberhasilan pembalap Honda asal Spanyol, Alex Marquez meraih podium kedua di MotoGP Aragon mendapat sanjungan dari sejumlah pihak. Setelah sebelumnya Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, kini giliran Fabio Quartararo yang mengungkap ketakjubannya terhadap kualitas serta kecepatan Alex.

Pada balapan di seri ke-10 tersebut, Alex Marquez memulai perlombaan dari urutan ke-11 dan berhasil finis di tempat kedua. Banyak kalangan berpendapat, cara dia membalap lama-lama menyerupai kakak kandungnya, Marc Marquez. Yakni, perlahan-lahan, namun meyakinkan.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Alex Marquez Tampil Kesetanan di MotoGP Aragon

Alex Marquez

Performa mengesankan Alex itu membuat Quartararo takjub. Sebab, pada awal musim, Alex terlihat masih kesulitan menjinakkan motornya. Akan tetapi, kini pembalap 25 tahun itu berhasil membuktikan, bahwa dirinya layak menunggangi motor yang dikenal liar tersebut.

"Tak cuma Suzuki yang mengejutkan saya di hari ini (MotoGP Aragon), rider yang paling mengesankan untuk saya adalah Alex Marquez. Saya tak mengarapkan langkah maju sedemikian jauh. Itu sebuah loncatan ke depan yang sangat besar," ujar Quartararo disitat dari GPOne, Selasa 20 Oktober 2020.

"Kami tak pernah bersaing untuk satu podium. Kami juga harus bekerja lebih keras untuk memahami semua perubahan teknikal yang harus dibuat," kata pebalap 21 tahun itu lagi.

Penyebab Quartararo Tampil Buruk di MotoGP Aragon

Berbanding terbaik dengan Alex Marquez, Quartararo justru tampil mengecewakan di MotoGP Aragon. Dia yang mengawali perlombaan dari posisi terdepan justru harus puas finis di tempat ke-18 setelah motornya mengalami masalah, terutama bagian ban.

"Benar-benar kesulitan karena kami dalam kondisi bagus untuk memperjuangkan hasil bagus, tapi kami harus mencari tahu kenapa tekanan (ban) depan tidak terkendali, tidak wajar," terang Quartararo.

"Rasanya benar-benar aneh karena kami punya kecepatan untuk bertarung, saya tidak akan bilang untuk menang atau podium, tapi untuk lima, enam besar. Akan luar biasa, tapi ban depan tak terkendali dan kami tidak tahu kenapa,” tambahnya.

Fabio Quartararo

Dia mengaku, pada mulanya, ban motornya tidak mengalami masalah, alias baik-baik saja. Namun, setelah lap ketiga, tekanannya menjadi tinggi. Semuanya, kata dia, berada di luar kendali. Bahkan, untuk mengerem, berbelok, dan memiringkan motornya saja, rasanya sulit sekali.

"Anda bisa bayangkan 20 lap tersisa di tengah balapan betapa tingginya tekanannya, benar-benar di luar kendali dan kami tidak pernah membalap dalam kondisi ini. Kami tidak bisa mengerem, tidak bisa belok, tidak bisa memiringkan motor, jadi itulah alasannya kenapa saya melebar dan tidak bisa menghentikan motor," kata dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic