Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Penasaran, Bagaimana Jadinya Jika Pembalap MotoGP Bertubuh Tinggi?

Pedrosa
Sumber :

Lebih jauh, kata Rossi, kombinasi tubuh tinggi dan gemuk merupakan mimpi buruk bagi pembalap. Sebab, selain kurang lincah, hal itu membuat konsumsi BBM kendaraan lebih boros. Padahal, dalam sekali balapan, ada syarat atau ketentuan mengenai ukuran bensin yang boleh digunakan.

“Saya juga bicara soal bahan bakar. Jika tubuhmu besar, maka BBM kendaraan pasti cepat berkurang. Begitu logikanya. Motor juga menjadi semakin lambat dan lambat. Ini yang menjadi masalah jika tubuhmu tidak ideal,” tukasnya.

Pembalap Pendek dan Kurus Diuntungkan

Jika diperhatikan, pembalap dengan tubuh pendek dan kurus justru lebih sering mendulang kemenangan. Bahkan, peraih delapan kali gelar juara dunia, Marc Marquez hanya bertinggi badan 169 cm, atau seperti kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Marc Marquez

Menurut pembalap WSBK, Chaz Davies, Marquez dan mantan rekan setimnya di Honda, Jorge Lorenzo merupakan contoh sederhana bagaimana postur bisa memengaruhi kualitas pembalap di lintasan. Ia menilai, pabrikan memang sengaja mencari seseorang yang memenuhi karakteristik tersebut.

“Ukuran (tubuh) memang menjadi hal penting di MotoGP, karena banyak pabrikan yang sengaja mendesain motor untuk dikendarai orang bertubuh kecil. Memang awalnya mengherankan tapi itu bukan sesuatu yang baru,” kata Davies. 

Berita Terkait
hitlog-analytic