Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Hebat di Sirkuit, Mimpi Masa Muda Marquez Ternyata Bukan Jadi Pembalap

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez
Sumber :

100kpj – Pembalap Honda asal Spanyol, Marc Marquez, saat ini menjadi tokoh sentral di kompetisi MotoGP. Kehebatannya di atas lintasan tak perlu diragukan. Bahkan, pada musim lalu, sosok berjuluk Baby Alien itu berhasil memecahkan sederet rekor pribadi, mulai dari jumlah poin dan podium terbanyak, hingga kepastian juara tercepat.

Meski karirnya di dunia balap terbilang moncer, namun rupanya mimpi Marquez saat muda bukan menjadi pembalap, melainkan atlet olahraga lain yang sama sekali tak ada kaitannya dengan otomotif.

Marc Marquez Triple Crown

Dilansir dari Speedweek, Kamis 28 Mei 2020, Marquez muda sempat bermimpi menjadi pemain sepakbola. Kala itu, ia amat menyukai klub asal Spanyol, Barcelona, dan mengagumi beberapa sosok pemainnya.

“Saya ingat ketika masih kecil, saya sangat mencintai sepakbola. Bahkan hingga kini, meski sudah menjadi pembalap, saya masih mengikuti perkembangannya,” ujar Marquez.

“Soal pemain idola, saya ingat Ronaldinho, saya sangat mengaguminya. Kemudian ada Andres Iniesta, dan kini Lionel Messi. Mereka semua merupakan sosok terbaik,” sambungnya.

Baca juga: Di Tim Utama Saja Melempem, Bagaimana Performa Rossi di Tim SRT?

Kecintaan pembalap 26 tahun itu terhadap dunia kulit bundar, sebenarnya bisa terlihat di beberapa kesempatan. Tahun lalu, saat jeda kompetisi, ia kerap menyempatkan diri hadir ke stadion, seperti saat menyaksikan pertandingan Liga Jerman antara Bayern Munchen melawan RB Leipzig di Stadion Red Bull Arena.

Marc Marquez Bertemu Lionel Messi

Bahkan belum lama ini, ia berkesempatan hadir ke kandang Barcelona, yakni stadion Camp Nou untuk menyapa langsung para pemain, salah satunya Messi. Marquez pun mengaku bahagia dan berharap momen tersebut kembali terulang.

Saat sudah merintis karirnya sebagai pembalap, Marquez bahkan sempat ingin berhenti dan alih profesi. Ia bimbang menentukan jalan hidupnya. Namun pada akhirnya, ia mantap memilih MotoGP setelah terlibat obrolan panjang bersama sang ayah.

“Saat saya bingung menentukan pilihan, ayah menuntut saya untuk segera membuat keputusan. Sebab, jadwal sepakbola dan (latihan) membalap sama-sama di akhir pekan. Jadi saya harus memilih salah satu dari itu,” kata dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic