Selalu Bahas Kesuksesan di Masa Lalu, Rossi Susah 'Move On'?
100kpj – Pembalap senior asal Italia, Valentino Rossi pernah menyecap kejayaan di MotoGP pada dekade pertama tahun 2000. Kala itu, ia yang mengendarai Honda tampil bagai Maha Raja. Bahkan, bersama tim yang identik dengan warna jingga itu, ia berhasil merengkuh juara tiga kali beruntun.
Sayangnya, semua itu berubah kala dirinya mulai tersapu usia. Kini, ia nampak kesulitan bersaing dengan pembalap muda lain. Jangankan menang, berada di posisi lima besar saja rasanya sulit sekali. Itulah mengapa, sebagai upaya mengobati dirinya yang terluka, sosok berjuluk The Doctor itu acap membahas keberhasilannya di masa lalu.
Baca juga: Tak Runcing Lagi, Kenapa Masih Banyak Orang Dukung Rossi?
“Saya melalui momen yang menyenangkan bersama Honda. Di sana, saya memenangkan banyak gelar. Bahkan saya kadang bertanya, bagaimana jika saya tetap berada di sana? Tentu saya akan memenangkan banyak gelar dan melampaui Agostini,” ujarnya dikutip Crash, Jumat 17 Januari 2020.
“Pada saat itu, Honda memang yang terbaik, hingga banyak yang mengatakan motor itu yang terkencang. Tapi setelah itu saya pindah ke Yamaha, dan tetap bisa juara di musim pertama. Jika memikirkannya sekarang, itu gila,” sambungnya.
Di beberapa kesempatan lain, pembalap 40 tahun itu memang terlampau sering membahas kenangan lampaunya. Padahal, bagi pembalap MotoGP, naik dan turunnya performa merupakan fenomena biasa, apalagi penyebabnya karena usia.
Mantan pembalap MotoGP era 2000-an awal, Loris Capirossi, malahan sampai mengingatkan Rossi tentang pentingnya melihat kenyataan yang terjadi saat ini atau move on. Dirinya, kata Capirossi, mungkin masih mampu membawa motor hingga garis finis, tapi bersaing di depan merupakan perkara yang terbilang sulit.
“Dulu, ia memang hebat. Tapi ia harus menyadari bahwa kini usianya sudah 40 tahun dan dampaknya sangat terasa. Keberanian mengambil risiko yang sering ia lakukan saat muda, kini sudah tak terlihat lagi. Rossi nampaknya sudah usai (berakhir),” kata dia. (re2)
Baca juga: Kilas Balik, ketika Rossi Sengaja Tendang Marquez di MotoGP Malaysia

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia

Bos Pramac Sebut Bagnaia Jadi Juara Dunia di MotoGP 2025 Bukan Marc Marquez

Pedro Acosta Bakal Direkrut Ducati Jika KTM Mundur dari MotoGP?

Jika Sudah Mendapatkan Ini Bersama Ducati Marc Marquez Siap Pensiun

Jumlah Penonton MotoGP 2024 Pecahkan Rekor Setelah Marc Marquez Hijrah dari Honda

Kesalahan Jorge Martin saat Mencoba Motor Aprilia di Sirkuit Catalunya

Rahasia Marc Marquez Bisa Lengserkan Enea Bastianini

Bukan dari Pabrikan Jorge Martin Pecahkan Rekor Valentino Rossi jadi Juara Dunia MotoGP

Jorge Martin Kalahkan Bagnaia dalam Pertarungan Juara Dunia MotoGP 2024

Buat Marc Marquez Gak Penting, Enea Bastianini Tetap Ngotot Juara 3 di Musim Ini

Aldi Satya Mahendra Baru Bisa Percaya Diri Setelah Raih 10 Besar di World Supersport 2025,

PT Suzuki Indomobil Sales Kembali Buka Suzuki Owners Fun Race 2025

Harumkan Bangsa, 2 Pemuda Indonesia Siap Bersaing di Junior GP World Championship Eropa

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia
