Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Era Kejayaan Yamaha di MotoGP Disebut Telah Usai

Maverick Vinales dan Valentino Rossi
Sumber :

100kpj – Sejak empat tahun terakhir, MotoGP seperti kehilangan satu nama besar langganan juara, yakni Yamaha. Setelah ditinggal Jorge Lorenzo musim 2015 lalu, tak sekalipun tim bernuansa biru itu berhasil merebut trofi kompetisi.

Pimpinan Proyek Tim Monster Energy Yamaha, Takahiro Sumi menyebut, belakangan ini Yamaha bukan lagi menjadi unggulan di MotoGP. Apabila dipaksa menyebut dua nama yang dijagokan, maka Honda dan Ducati yang saat ini menurutnya terkuat.

Selain itu, menurut Sumi, duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales juga terlihat belum padu. Hal berbeda ia rasakan ketika timnya dibela Rossi dan Lorenzo. Sebab, kala itu, keduanya mampu bergantian merebut podium juara.

Buruknya lagi, setelah mengalami pergeseran status yang semula unggulan, kini Yamaha hanya dinilai sebagai tim penantang alias underdog saja. Maka, mau tak mau, tim tersebut harus melakukan ubahan—terutama urusan tunggangan, agar mampu bersaing dengan tim kuat lainnya.

“Setelah melewati musim yang memalukan pada tahun lalu, kami terus berjuang untuk menghadapi momen kritis ini. Apalagi, kami telah melakukan titik balik Sirkuit Red Bull Ring dengan mengganti beberapa kompenen motor,” kata Sumi seperti dikutip Autosport, Senin 19 Agustus 2019.

“Sekarang kami mulai mengubah hal-hal kecil, tapi jumlahnya banyak. Meski begitu, motornya tidak begitu berbeda tapi kantor pusat Yamaha sekarang berubah, karena kami sedang dalam momen kritis. Makanya, kami mengerti bahwa kami adalah penantang dan bukan lagi tim unggulan,” sambungnya.

Memasuki paruh musim 2019, Rossi dan Vinales masih kesulitan menghadapi persaingan kompetisi. Saat ini, keduanya masih menghuni peringkat lima dan enam tangga klasmen sementara. Bahkan, jika poin yang dikumpulkan Rossi dan Vinales disatukan, maka angkanya tak mencapai poin yang telah dikantongi Marc Marquez.

Selain di MotoGP, penurunan performa Yamaha juga terlihat melalui dua kasta di bawahnya, yakni Moto2 dan juga Moto3. Sejak 2015 lalu, tak satupun pembalap dari pabrikan berlogo garpu tala itu yang mampu mengakhiri musim sebagai juara. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Yamaha?

Pengamat MotoGP senior asal Italia, Carlo Pernat membeberkan tiga alasan utama mengapa Yamaha tampak kesulitan di beberapa musim terakhir.

“Pertama, mungkin Rossi sudah berada di ujung karirnya. Kedua, sepeda motor Yamaha memiliki masalah. Ketiga, tim yang terlibat di dalamnya kurang berperan optimal,” sebut Pernat.

Berita Terkait
hitlog-analytic