Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Yamaha Rekrut Rossi dari Honda dengan Cara Kotor

Valentino Rossi. Foto: Motorsport.
Sumber :

100kpj – Kepindahan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha pada 2004 silam membuat banyak penggemar MotoGP di dunia keheranan. Sebab, sebelum pindah, Rossi tampil mengesankan bersama tim bernuansa oranye tersebut. Bahkan, dia meraih gelar juara.

Petinggi Yamaha Racing, Lin Jarvis berkisah, saat itu pihaknya merekrut Rossi dari Honda dengan cara yang terbilang kotor. Pada mulanya, dia mengetahui, hubungan The Doctor dengan tim lamanya sedang kurang baik. Itulah mengapa, dia mengambil peluang untuk membujuknya bergabung.

Valentino Rossi

Baca juga: Pensiun, Rossi Bakal Dihantui Penyesalan Seumur Hidup

Kala itu, dia mengajak Davide Brivio untuk mengadakan pertemuan tertutup dengan Rossi di Mobil Clinic pada malam hari. Meski masih terikat kontrak dengan Honda, namun mereka tetap membujuknya bergabung dengan Yamaha.

Setelah gagal di pertemuan pertama, Jarvis lebih sering mengadakan pertemuan tertutup dengan Rossi. Perlahan-lahan, usai pihaknya memberi penawaran menarik terkait komposisi tim, pembalap asal Italia tersebut akhirnya mau bergabung.

“Saat itulah Rossi mengkonfirmasi bahwa dia akan bergabung dengan kami. Saya seperti, ‘Apakah Anda serius? Betulkah?’ Tunggu, jika kami dapat memperbaiki ini dan itu dalam kontrak, apakah Anda akan datang ke Yamaha?” ujar Jarvis mengenang kejadian 18 tahun lalu, dikutip dari Motosan, Kamis 7 Oktober 2021.

“Dan dia menjawab ‘Ya, itulah yang baru saja saya katakan!’ Itu adalah momen yang tak terlupakan. Hal-hal menjadi sedikit lebih berani, sedikit lebih rahasia dan berbahaya sejak saat itu,” lanjutnya.

Selain merekrut Rossi, Yamaha juga mengontrak orang-orang penting dari tim Rossi, mulai dari kepala teknis, Jeremy Burgess dan mekanik, Alex Briggs, Bernard Ansiau dan Gary Coleman.

Sama seperti Rossi, Yamaha memboyong mereka ke tim dengan cara yang terbilang kotor, yakni diam-diam tanpa sepengetahuan pihak lain, termasuk tim yang saat itu mereka bela.

“Saya mengadakan pertemuan rahasia dan berbahaya dengan mereka masing-masing, mereka datang ke kamar saya satu per satu, larut malam, diam-diam, untuk menerima persyaratan dan membuat kesepakatan. Sangat menarik untuk menyatukan paket itu,” kata Jarvis.

Berita Terkait
hitlog-analytic