Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Heboh GBK Dipakai Balapan Mobil, Pengelola Disemprot Kemenpora

Area SUGBK.
Sumber :

100kpj – Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video aksi balapan mobil yang dilakukan di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Masyarakat pun langsung bereaksi, di mana banyak dari publik memprotes keras kegiatan belapan di area GBK.

Terkait hal ini, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto, menjelaskan kalau pihaknya mengakui telah memberi izin kegiatan itu. Tetapi, dia menolak momen itu disebut perlombaan, karena hanya sekadar uji coba.

"Kegiatan yang viral itu sedang uji coba di siang hari. Bukan balapan betulan. Cek lintasan dulu," tutur Winarto.

Menurutnya, sebagai pengelola pihaknya memang mengakui adanya wacana balapan mobil di GBK. Tetapi hal itu belum pasti, karena masih harus menunggu masukan dari masyarakat.

"Kalau jadi dilaksanakan nanti clear area, dan ada pengaman sebagaimana mereka bisa laksanakan. Kemarin mereka baru tes memungkinkan atau tidak, belok atau putarnya. Nanti kita dengarkan masukan dari masyarakat yang lain," katanya.

Disemprot Kemenpora

Viral-nya kasus balapan di area GBK memantik respon dari Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora). Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan pihaknya telah menegur pengelola GBK agar tetap menjaga marwah GBK sebagai prasarana olahraga.

“Kemenpora mengingatkan agar GBK tetap menjaga marwah sebagai prasarana olahraga yang secara historis sangat identik dengan kegiatan olahraga. Adapun kegiatan otomotif sebagai olahraga adalah sangat didukung Kemenpora, Tapi, kegiatan tersebut ada venuenya tersendiri," kata Gatot, Minggu 22 September 2019.

Gatot juga mengungkapkan acara balapan tersebut tanpa rekomendasi dari Ikatan Motor Indonesia (IMI). "Kemenpora sangat berharap pihak GBK untuk sangat berhati-hati supaya masalah rencana balapan itu dipertimbangkan nilai kemanfaatannya bagi publik. Sebab, kegiatan ini berpotensi menimbulkan kegaduhan publik yang tidak perlu," tegasnya.

(Laporan: Robby Yanto/VIVAnews)

Berita Terkait
hitlog-analytic