Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Hadirnya BYD Bikin Luhut Binsar Pandjaitan Gak 'Ngarep' Tesla Masuk RI

Luhut Binsar Pandjaitan bersama Elon Musk
Sumber :

100kpj – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tidak khawatir jika Tesla tidak jadi menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia, terlebih sudah ada Built Your Dream, atau BYD.

Secara global saat ini BYD menjadi merek kendaraan listrik terlaris dibandingkan Tesla. Jenama asal China itu sudah memutuskan hadir di Indoneisa dengan mengucurkan dana investasi hingga triliunan rupiah.

Baca juga: Luhut Sebut Bikin Baterai LFP Bareng China, Tom Lembong: Harga Baterai akan Turun

BYD Indonesia

Sementara pemerintah sudah berkali-kali melakukan negosiasi dengan Tesla, hingga berkunjung ke Amerika Serikat bertemu Elon Musk, tapi sampai saat ini belum ada titik terang terkait kehadirannya di Indonesia.

Maka tidak heran jika Luhut tidak berharap lebih kepada Elon Musk, karena BYD sudah hadir lebih dulu di Tanah Air, meski strategi awalnya mereka menjual poroduk terlebih dahulu dengan cara impor alais CBU (Completely Built Up).

“Kita sudah ada BYD, BYD juga enggak jelek, bagus. Kalau Tesla mau datang silahkan, kalau dia enggak mau datang ya silahkan juga,” ujar Luhut kepada wartawan, baru-baru ini, dikutip, Minggu 11 Februari 2024.

Strategi BYD serupa dengan beberapa merek pendatang baru lainnya, yaitu akan memanfaatkan insentif CBU terlebih dahulu, berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) ditanggung pemerintah dalam periode tertentu.

Tahap awal mereka menawarkan 3 model, yaitu Dolphin untuk segmen hatchback, Atto 3 sebagai SUV, dan Seal adalah model tertinggi dengan gaya sedan sport.

Setelah menikmati keringanan tersebut, merek asal Tiongkok itu akan mendirikan pabrik di dalam negeri untuk produksi lokal kendaraan listriknya, termasuk baterai dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun.

Nilai investasi BYD mencapai 1,3 miliar dolar, atau setara Rp20 triliunan. Artinya lebih besar dari kucuran dana yang akan disiram olh VinFast sebagai merek mobil listrik nasional Vietnam, yaitu 1,2 miliar dollar.

Saat perkenalann brand tersebut pada 18 Januari 2024, Luhut menyebut bahwa hadirnya BYD menjadi bagian penting menjaga daya tahan industri kendaraan bermotor di Indonesia yang sudah ada sebelumnya.

"Saya ingin berterima kasih setingi-tinginya kepada berbagai pihak atas kerja kerasnya menghasilkan investasi, dan regulasi yang kompetitif untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," katanya.

Lebih lanjut dia menyebut bahwa BYD menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara. Diketahui, selain mobil penumpang, mereka juga membuat kendaraan komersial pelahap seterum, salah satunya bus listrik yang digunakan oleh TransJakarta.

"Saat ini bersama BYD sebagai nomor satu global pemimpin global dalam teknologi kendaraan listrik kami berharap akan mendorong ekosistem dan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi," sambungnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic