Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Toyota Beri Sinyal Bakal Kasih Kejutan di Pasar 'Mobil Murah'

Test drive Toyota Calya di Bandung

100kpj – Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil harga terjangkau atau yang disebut Low Cost Green Car (LCGC) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Seperti Januari sampai Juni 2019, penjualan LCGC dari pabrik ke diler hanya 100.792 unit. Angka itu masih lebih kecil ketimbang periode tahun sebelumnya yang masih menyentuh 136.017 unit.

Artinya, ada selisih 35.225 unit, cukup besar untuk penurunan penjualan mobil. Melihat hal tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku siap memberi kejutan demi mendongkrak gairah mobil harga terjangkau.

Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, penurunan paling besar itu bukan di kelas Multi Purpose Vehicle atau Sport Utility Vehicle, namun di mobil lima penumpang dan LCGC.

“Yang besar itu lima seater (turun) khususnya hatchback dan LCGC. Kalau kita lifecycle sudah mature mungkin perlu something,” ujarnya di Jakarta.

Harga makin mahal

Sejumlah pihak menengarai, penurunan minat akan LCGC datang karena harganya yang makin melambung tinggi. Angka itu tentu dianggap jauh dari kodrat sebuah mobil murah.

Terkait hal ini, pria yang akrab disapa Soerjo itu menyebut, harga LCGC saat ini sudah mengikuti peraturan dari pemerintah, dan produsen tidak bisa mengubahnya atas kemauan sendiri. Kenaikkan harga itu mengikuti inflasi setiap tahun.

“Jadi harga barang setiap tahun ada penyesuaian. Kalau enggak ada inflasi pertumbuhan ekonomoi enggak berjalan berarti,. Cuma secara nilai tidak seperti Avanza pada 2003 masih Rp90 jutaan sekarang jadi Rp200 jutaan,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Soerjo sempat menjabarkan pasar mobil harga terjangkau setiap tahun memang mengalami penurunan peminat. Meski begitu, LCGC masih berperan penting mendongkrak penjualan mobil penumpang di RI.

“Kenapa saya jawab enggak gagal, kalau enggak ada itu (LCGC), enggak akan ada market satu juta unit per-tahun. Karena LCGC saja 200 ribu unit per-tahun (saat itu). Kalau enggak ada LCGC paling cuma 700-800 ribu (penjualan mobil),” sambungnya. (re2)

 

Berita Terkait
hitlog-analytic