Cara Honda Mencegah Korseleting atau Arus Pendek saat Pengisian Mobil Listrik
100kpj – Baterai menjadi jantung utama kendaraan listrik, komponen berbentuk kotak yang terbuat dari lithium-ion, nikel, metal atau bahan lainnya tersebut bertugas menyimpan daya kelistrikan untuk disalurkan ke dinamo.
Setiap mobil listrik yang beredar dipasaran memiliki spesifikasi baterai berbeda-beda, hal itu lah yang menentukan kapasitas daya seterum yang masuk ke dalam komponen tersebut saat melakukan pengisian.
Tercatat ada dua tipe cara pengisian kendaraan listrik, yaitu melalui arus bolak-balik atau Alternating Current (AC), yang arah arusnya selalau berubah-ubah, dan arus searah atau Direct Current (DC).
Waktu yang dibutuhkan bervariasi, tergantung tegangan yang dialirkan. Mengingat kendaraan tanpa emisi itu membutuhkan listrik sebagai makanan utamanya, maka potensi korselting menjadi rasa khawatir tersendiri.
Korlseting listrik tidak terjadi begitu saja, umumnya dipicu karena proses instalasi yang salah, kabel yang rusak, kapasitas kabel tidak sesuai dengan tegangan, sikring naik turun, panas berlebihan saat pengisian dan lain-lain.
Untuk mencegah terjadinya korsleting, atau arus pendek, pabrikan mobil asal Jepang, yaitu Honda sudah memikirkan hal tersebut. Bagian riset dan pengembangan Honda Eropa bekerjasama dengan Kraftwarke Gmbh asal Jerman.
Tujuannya untuk membuat teknologi jaringan Vehicle to Grid atau V2G agar lebih stabil dalam membantu pengisian daya mobil listrik.
Honda juga menjadi produsen mobil pertama di benua biru yang meraih sertifikasi untuk prequalification of frequency containment reserve (FCR) oleh Ampiron Gmbh pada November 2022 ini.
Teknologi FCR digunakan untuk stabilisasi jaringan, dan juga disebut sebagai cadangan kontrol primer karena merupakan respons pertama jika terdapat gangguan pada frekuensi.
Teknologi ini bekerja untuk mendeteksi arus jangka pendek pada jaringan listrik, sehingga teknologi ini kemudian secara otomatis akan menyeimbangkan arus tersebut agar stabil.
Uji cobanya menggunakan 6 unit mobil listrik Honda e yang menggunakan pengisian daya dua arah CCS Honda Power Manager. Hasil memenuhi standar tinggi dalam pengisian daya dengan memastikan frekuensi grid 50Hz yang stabil.
Senior Vice President, Honda Motor Europe, Tom Gardner mengatakan, kerjasama dengan Next Kraftwerke memungkinkan Honda memenuhi tuntutan baru khususnya untuk pasar Eropa dan memenuhi komitmennya untuk mengembangkan teknologi yang menciptakan nilai bagi masyarakat.
“Pengembangan ini merupakan langkah penting untuk memajukan peran EV dan teknologi pengisian daya dua arah dalam sistem energi berkelanjutan di masa depan,” ujar Gardner dalam keterangan resminya, Jumat 25 November 2022.

Mobil Listrik di IIMS 2025 Cuma Rp184 Juta! Ada yang Bisa Disewa Tanpa Beli, Tampilannya Gak Main-ma

5 Kesalahan Fatal yang Bikin Baterai Sepeda Listrik Cepat Rusak, Nomor Terakhir Sering Dilupakan!

Tutorial Cuci Sepeda Listrik Anti Konslet, Bukti Nyala Normal Meski Kena Air Deras

Ternyata Ini Arti 5 Garis Kecil di Motor Listrik R7S, Banyak Pengguna Salah Paham Selama Ini!

Bocoran Mobil Baru Toyota di 2025 Ada Hybrid, EV dan Gazoo Racing

Gebrakan Neta di Tahun Depan demi Mendongkrak Penjualan di Indonesia

Lebih Mahal Rp18 Jutaan Ini Ubahan Hyundai Kona Electric N Line

Beli Mobil Listrik Wuling Menjelang Akhir Tahun Gak ada Ruginya, Kok Bisa?

BYD Catatkan 1.400 SPK Selama 10 Hari, Ini Model Terlarisnya

Lantaran Bentuknya Unik, Pengguna Mobil Listrik Ini Jadi Perhatian di Jalan

Mobil Listrik di IIMS 2025 Cuma Rp184 Juta! Ada yang Bisa Disewa Tanpa Beli, Tampilannya Gak Main-ma

Wajib Tahu! Peran Penting Lubang pada Cakram Rem Motor untuk Keselamatan Berkendara

Jalan Tol Jadi Alternatif Perjalanan Jauh, Ini yang Harus Diperhatikan Pengendara

Komitmen Kenyamanan Pelanggan, PT Hyundai Motors Indonesia Perbaharui Software mobil
