Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Aturan Baru Pemerintah, Vivo Revvo 89 Tahun Depan Dihapus?

SPBU Vivo
Sumber :

100kpj – Berbagai cara dilakukan pemerintah demi membuat lingkungan lebih bersih dari polusi udara, bahkan salah satunya menghilangkan bahan bakar bertimbal, atau RON (Research Octane Number) rendah di tahun depan.

Melalui Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan RON 88, dan 89 akan dihapus di awal 2023.

Baca juga: Ini Hasil Pengujian Pertalite usai Diisukan Lebih Boros

SPBU Vivo

Diketahui, Vivo menjadi satu-satunya penjual BBM swasta yang masih menjual RON 89 melalui produk Revvo 89. Pada saat itu bahan bakar itu sempat viral di media sosial, karena harganya lebih murah dari Pertalite.

Tidak lama kemudian, Vivo menyesuaikan harga menjadi Rp10,600, lebih mahal dari Pertalite yang saat ini Rp10 ribu per liter. Memasuki akhir September, banderol Revvo 89 kembali disesuaikan menjadi Rp11,600 per liter.

Pertamina sebagai perusahaan milik negara, kandungan oktan terendah yang dijual saat ini hanya Pertalite dengan RON 90. Artinya tidak terdampak dengan aturan baru dari Kementerian ESDM yang berlaku tahun depan.

Sedangkan Revvo 89 akan angkat kaki, atau dilarang karena tidak sesuai peraturan pemerintah, namun belum ada tanggapan dari PT Vivo Energy Indonesia. Meski diketahui mereka sudah punya produk baru, yaitu Revvo 90 dengan harga Rp12 ribuan.

Melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 245 tahun 2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM, dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU, dana tau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

“Standar, dan mutu BBM jenis bensin RON 88 yang dipasarkan di dalam negeri telah dinyatakan tidak berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023,” tulis Kepmen ESDM tersebut.

Sementara menurut Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas, Saleh Abdurrahman mengatakan, menghilangkan BBM bertimbal atau oktan rendah agar menjadi lebih baik, terutama untuk lingkungan.

“Betul (dihapus RON 88, dan 89), kita berharap bahwa BBM dengan kualitas lebih baik akan semakin banyak dikonsumsi masyarakat karena lebih bersih, dan lebih irit,” ujarnya kepada wartawan.

Berita Terkait
hitlog-analytic