Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

DFSK Gelora E vs Mitsubishi Minicab MiEV, Siapa yang Lebih Unggul

DFSK Gelora E
Sumber :

100kpj – Upaya menekan polusi udara bukan hanya melalui kendaraan listrik model penumpang, namun ada beberapa brand yang sudah menciptakan mobil komersial pelahap seterum. Diantaranya DFSK, dan Mitsubishi Motors.

Di Indonesia kedua mobil komersial tanpa emisi itu sudah hadir, namun hanya DFSK yang sudah menjual produknya bernama Gelora E. Sedangkan Mitsubishi Minicab MiEV masih dalam tahap studi sejak dipamerkan 2021 lalu.

Mitsubishi Minicab-MiEV

Director of Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Hikaru Mii sempat mengatakan, menghadirkan Minicab MiEV menjadi salah satu alasan untuk mempelajari mobil listrik segmen komersial.

Tahun ini distributor mobil berlogo tiga berlian itu menyerahkan unit Minicab untuk beberapa perusahaan sebagai uji coba sebelum dijual. Perusahaan yang dimaksud PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek, dan DHL Supply Chain Indonesia.

Minicab MiEV dibekali pengerak berupa motor listrik berkekuatan 41 daya kuda dan torsi 196 Newton meter. Torsi yang cukup mumpuni untuk mobil berukuran kompak, dan difungsikan sebagai pengangkut barang.

Sumber energi disimpan dalam baterai Lithium-ion, yang bisa digunakan untuk menempuh jarak 100 hingga 150 kilometer. Jika ditumpangi dua orang, maka beban barang yang bisa dibawa mencapai 350 kilogram.

Waktu pengisiannya cukup singkat jika menggunakan alat khusus atau fast-charger hanya 7-15 menit dari kondisi kosong sampai 80 persen. Namun jika listrik di rumah memiliki tegangan yang kecil membutuhkan waktu 4,5-7 jam.

Panjang Minicab MiEV hanya 3.395 mili meter, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.810 mm. Artinya lebih pendek 760 mm dari Mitsubishi Maven. Mobil ramah lingkungan itu seperti Gran Max yang mengandalkan pintu geser.

Sementara DFSK Gelora E yang sudah dijual oleh PT Sokonindo Automobile, memiliki dimensi lebih besar. Panjangnya mencapai 4.500 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 1.960 mm, untuk versi blind van panjang kabinnya 2,63 meter.

Mobil pelahap seterum itu dipersenjatai baterai Lithium-ion berdaya 42 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak 300 kilometer berdasarkan pengujian New European Driving Cycle atau NEDC. Lebih jauh dibandingkan Minicab.

Untuk pengisian dayanya memerlukan waktu 80 menit dari kondisi 20 persen, sampai 80 persen menggunakan alat khusus atau fast charging. Ditawarkan dua varian, untuk minibus dilego Rp577,800 juta, dan blind van Rp480 juta on the road DKI Jakarta.

Berita Terkait
hitlog-analytic