Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Orang Indonesia Belum Sepenuhnya Siap Transaksi Mobil Bekas via Online

Outlet OLX Autos di Serpong. Foto: 100kpj.
Sumber :

100kpj – Berbeda dengan satu dekade lalu, kini membeli mobil bekas (mobkas) jauh lebih mudah. Bahkan, calon konsumen tak perlu beranjak dari rumah. Cukup nyalakan ponsel, buka portal jual-beli kendaraan, cari model yang hendak dibeli, lalu pesan.

Meski membeli mobkas melalui perangkat digital lebih mudah, namun tak semua masyarakat Indonesia menyenangi hal tersebut. Sebab, sebagian mereka tetap lebih nyaman datang ke lokasi, melihat mobil secara langsung, dan melakukan transaksi empat mata dengan penjual.

Mobil Bekas - CARRO

Baca juga: Bukan Hitam atau Silver, Ini Warna Mobkas yang Paling Banyak Dicari

Director of Classified and New Business OLX Indonesia, Agung Iskandar mengatakan, masyarakat Indonesia memang terbiasa dengan prinsip ‘melihat dulu sebelum beli’. Sehingga, transaksi konvensional atau offline masih dominan. Sebab, dirasa jauh lebih aman.

“Pembeli mobil bekas di Indonesia ini memang lebih senang melihat barangnya dulu, baru beli. Jangankan mobil, barang-barang lain yang harganya lebih murah saja biasanya begitu,” ujar Agung saat berbincang dengan wartawan di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis 10 Juni 2021.

“Bahkan, ada yang transaksi mobil (bekas) via online, tapi semenit sebelumnya, lihat mobilnya dulu. Mereka mau pastikan kondisinya sesuai harapan,” lanjutnya.

Outlet OLX Autos di Serpong. Foto: 100kpj.

Dia berkesimpulan, konsumen Indonesia belum sepenuhnya siap membeli kendaraan bekas via daring. Itulah mengapa, OLX Indonesia mendirikan outlet atau toko mobkas offline yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa.

“Bisa dibilang begitu (konsumen di Indonesia belum siap transaksi mobkas full online). Jadi, masih butuh waktu. Semuanya harus disiapkan bertahap, pelan-pelan dulu,” tegasnya.

Sebelumnya, pendapat senada sempat disampaikan Co-founder CARRO, Aditya Lesmana yang menyebut konsumen mobkas di Indonesia terbilang unik dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Sebab, meski pengguna internet di Tanah Air terbilang tinggi, namun urusan jual-beli kendaraan, masih dilakukan secara konvensional.

“Dibandingkan negara lain, Indonesia memang berbeda. Di sini, konsumennya (kalau beli mobil) masih suka pakai cara-cara tradisional. Makanya kita harus melakukan penyesuaian pasar (dengan membuka toko fisik), biar yang mau lihat langsung, bisa datang ke lokasi,” kata Adit. 

Berita Terkait
hitlog-analytic