Pedagang Mobil Bekas: Ini Mobil Bekas yang Murah dan Enak Digunakan

100kpj – Memiliki mobil menjadi salah satu impian sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya dan menunjang gaya hidup, namun dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, membeli mobil baru masih menjadi dilema.

Makanya bagi sebagian besar masyarakat, mobil bekas adalah solusi untuk yang punya niat untuk memiliki kendaraan pribadi roda empat, guna menunjang mobilitasnya baik sendiri maupun bersama keluarga.

Apalagi biasanya harga yang ditawarkan oleh para pedagang mobil bekas lebih murah ketimbang mobil baru, selain itu ada beberapa keuntungan ketika membeli mobil bekas, karena unitnya bisa langsung digunakan tanpa perlu menunggu pengurusan surat-surat.

Selain itu meski membeli mobil baru bisa dilakukan kredit, namun pilihan modelnya terbatas karena harus disesuaikan dengan kondisi keuangan calon pembelinya. Sehingga mobil bekas menjadi jalan alternatif, mengingat model dan brand yang bisa didapat beragam.

Namun meski model dan mereknya beragam, tapi calon pembeli mobil bekas harus jeli untuk memilih model dan merek. Hal tersebut diungkapkan oleh Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Jakarta.

Herjanto menjelaskan bahwa saat ini low MPV yang nilai jual kembalinya paling bagus adalah dari produk Mitsubishi. “Mitsubishi Xpander resale value paling tinggi sekarang, nomor dua Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Berikutnya ada Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio,” ujarnya dikutip dari Viva, Selasa 22 Desember 2020.

Bahkan, kata Herjanto, para pengguna Kijang Innova yang ingin turun kelas atau downgrade cenderung memilih Xpander ketimbang Avanza yang masih satu merek. “Orang downgrade dari Innova larinya ke Xpander. Bukan gengsi, tapi karena muat dan nyamannya sama,” tuturnya.

Mobil lain yang juga menarik perhatian Herjanto, yakni Nissan Grand Livina. Menurutnya, model tersebut adalah salah satu kendaraan yang nyaman untuk dikemudikan. “Livina itu mobil enak banget. Saran saya kalau punya mobil itu jangan dijual, dipakai saja,” ungkapnya.

Meski demikian, harga jual kembalinya terbilang rendah dibandingkan dengan merek Jepang lain. Herjanto mencontohkan, saat baru keluar dari diler harga produk Nissan langsung turun cukup banyak, berbeda dengan merek lain. “Begitu keluar dari diler Nissan, minimal harganya turun 20-25 persen. Kalau sekelas Avanza turunnya cuma 10-15 persen,” pungkasnya.