Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bukan Cuma Harga Mahal, Ini 3 Masalah Orang RI Ogah Beli Mobil Listrik

Nissan Leaf
Sumber :
NMI

Lebih lanjut Coki menjelaskan, faktor kedua masyarakat masih ragu dengan ketahanan baterai dari mobil listrik. Misalnya daya tahan baterai ketika melintasi genangan air atau banjir, dan melewati jalan yang penuh guncangan.

“Ketiga tantangannya, kalau orang melihat handphone mainsetnya butuh baterai dengan komunikasi yang tinggi, dia bisa pakai powerbank (baterai habis saat dibutuhkan),” tuturnya.

Artinya secara infrastuktur masyarakat meragukan, terutama mobil listrik murni yang membutuhkan tempat pengisian daya baterai. Berbeda dengan mobil hybrid yang bisa mengandalkan mesin pembakaran saat baterai habis.

“Survey yang kami lakukan terhadap bagaimana masyarakat itu di edukasi. Sebenernya sehari berapa kilometer (pemakaian baterai mobil listrik). Rata-rata sekitar 70 persen jarak tempuh 50 kilometer per hari (penggunaan mobil),” katanya.

“Tapi sekarang mainset orang-orang, dari bensin banyak SPBU. Hanya 5-10 menit tanpa ngantre selesai. Sedangkan untuk baterai sendiri kendaraan EV, fast charging 50 ribu kWh bisa 30-40 menit (waktu pengisian),” sambungnya.

Diketahui, saat ini mobil yang sepenuhnya digerakkan tenaga listrik harganya mulai dari Rp600 jutaan sampai di atas Rp1 miliar. Tak beda jauh dengan mobil plug in hybrid seperti Outlander PHEV, atau BMW i8 yang harganya masih miliaran.

Sedangkan mobil ramah lingkungan yang ditawarkan PT Nissan Motor Indonesia hanya Kicks e-Power yang saat ini dijual dengan harga Rp449 juta on the road. Mobil berjenis SUV itu masih mengandalkan mesin pembakaran berkapasitas 1.200cc tiga silinder, namun hanya sebagai genset atau generator ketika baterai melemah, sebab mobil tersebut sepenuhnya digerakkan motor listrik.

Berita Terkait
hitlog-analytic