100kpj – Mobil bekas adalah solusi bagi sebagian masyarakat, untuk memiliki kendaraan roda empat yang dapat menunjang mobilitasnya baik sendiri maupun bersama keluarga.
Apalagi karena harganya yang lebih murah dari mobil baru, sehingga mobil bekas menjadi alternatif bagi para calon konsumen untuk memiliki mobil.
Seperti dilansir daru Viva, menurut penelitian meskipun baru dipakai sebentar, namun setiap tahun harga mobil bekas mengalami penurunan harga sekitar 10 persen.
Baca juga: Belum Banyak Yang Tahu, Bahaya Over Kredit Mobil di Bawah Tangan
Biasanya pertimbangan para calon konsumen mobil bekas selain melihat harga, juga melihat kondisi mobil juga melihat tahun produksi, yang biasanya juga memerhatikan daya tempuh mobil tersebut melalui odometer.
Mobil dengan kondisi yang baik, ditambah dengan daya tempuh yang normal biasanya lebih cepat laku, makanya tak sedikit para penjual mobil bekas yang mengakali odomoter sehingga daya tempuh mobil tersebut dapat dimanipulasi.
Meskipun mobil zaman sekarang odometernya sudah tidak pakai yang analog, namun bukan berarti odomoter digital tak bisa dimanipulasi.
Seperti yang dilansir dari Team-bhp, Senin 26 Oktober 2020, mengakali odometer digital yang diklaim canggih ternyata mudah dilakukan.
Teknik yang dipakai bermacam-macam, ada yang mengganti chip dengan yang sudah dimodifikasi.
Sementara, yang lain mengubah angka dengan mengakali sambungan komponen elektronik mobil.
Biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan jasa tersebut, berkisar Rp300-400 ribu, pelanggannya ada dari pengemudi taksi, hingga sopir mobil operasional.
Nah lalu, bagaimana agar terhindar dari aksi penipuan tersebut? Disarankan konsumen untuk membeli kendaraan yang dilengkapi dengan dokumen servis dan dirawat secara teratur di bengkel resmi.
Baca juga: Jangan Belaga Kaya, Ini Cara Beli Mobil Bekas Biar Kantong Gak Bolong