100KPJ

Dear Pemotor, Masker Scuba Berbahaya, Buang Jauh-jauh

Share :

100kpj – Kehadiran pandemi corona mengubah kebiasaan serta gaya hidup masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Kini, seluruh kalangan diwajibkan mengenakan masker atau pelindung pernafasan saat berada di luar rumah, tak terkecuali pengendara motor.

Namun, dalam praktiknya, masih banyak pemotor yang kurang memahami fungsi masker secara utuh. Bahkan, ada sebagian pihak yang masih mengenakan masker jenis scuba. Padahal, pelindung pernafasan tersebut sejatinya kurang aman digunakan. Lantas, mengapa demikian?

Baca juga: Perlukah Pemotor Pakai Masker jika Sudah Gunakan Helm Full Face?

Product Analist, Daulay Nuraini mengatakan, penggunaan masker scuba saat pandemi corona memang tidak disarankan. Sebab, menurut hasil penelitian, masker scuba tidak mampu melindungi penggunanya dari penularan virus. Mengingat, lapisan kainnya hanya berjumlah satu.

"Masker berbahan scuba bukan termasuk masker yang direkomendasikan untuk dipakai selama pandemi. Karena hasil penelitian analisis lab DFE dari masker scuba tidak terdeteksi. Masker berbahan scuba ini hanya satu lapisan memungkinkan virus penyebab COVID- 19 bisa tembus ke pernafasan kita," ujar Daulay dikutip dari VIVA, Senin 5 Oktober 2020.

Selain itu, alasan lain mengapa masker scuba tak boleh dikenakan ialah, karena bahannya yang elastis. Maka, dengan beitu, pori-pori pada masker membesar saat digunakan. Kenyataan itu yang kemudian membuat virus mudah masuk dan keluar.

"Fakta karena virus yang masuk ke partikel 0,1 mikron, sedangkan masker berbahan scuba ini ketika ditarik bisa melebar menyebabkan pori-pori masker melebar sehingga virus bisa masuk," kata dia.

Ketimbang mengenakan masker scuba, masyarakat—baik pejalan kaki ataupun pemotor—lebih disarankan mengenakan masker bedah untuk mendapat proteksi lebih tinggi. Namun, jika sulit dicari, masyarakat bisa menggunakan masker kain tiga lapis.

Share :
Berita Terkait