100KPJ

Biar Enggak Mogok, Begini Teknik Terobos Banjir dengan Mobil Matik

Share :

100kpj – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya membuat beberapa titik di kawasan Ibu Kota tergenang banjir. Imbasnya, banyak warga setempat yang enggan keluar rumah menggunakan mobil karena takut mogok saat menerjang genangan air.

Di samping itu, ada satu anggapan yang menyebut bahwa mobil bertransmisi otomatis merupakan jenis kendaraan roda empat yang paling rentan mogok saat terendam banjir. Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Meski Hanya Gerimis Jangan Tunda Pakai Jas Hujan, Ini Alasannya

Dilansir dari laman resmi Toyota, Rabu 26 Februari 2020, sebenarnya dalam keadaan tersebut, baik mobil matik ataupun manual, sama-sama memiliki risiko mogok. Namun, faktor yang membedakan ialah cara berkendara. Dalam kondisi ini, manual memang lebih unggul lantaran mudah mempertahankan level gas guna menjaga rpm melalui bantuan kopling.

Di lain pihak, perpindahan transmisi matik dipengaruhi putaran mesin yang membuat perpindahan gigi terjadi pada putaran yang relatif rendah, dan itu kurang menguntungkan saat melewati medan berair.

Meski demikian, bukan berarti mobil matik tak bisa melibas genangan banjir sama sekali. Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna menyebutkan, bahwa pertimbangannya terletak pada ketinggian air. Jika hanya separuh roda, silakan diterjang. Namun apabila lebih, sebaiknya niat tersebut diurungkan. Sebab, sistem kerja matik berkaitan dengan sistem elektrikal, maka hal itu harus dipikirkan.

“Mudahnya, sebelum melewati genangan atau banjir, lihat dulu mobil lain yang melintas di lokasi yang sama, perhatikan juga apakah ada lubang yang membuat ketinggian air berbeda. Bila sudah yakin, baru jalan,” ujar Suparna seperti yang termuat di laman resmi Auto2000.

Nah, jika ketinggiannya dirasa memungkinkan, hal yang perlu dilakukan ialah, pindahkan gigi ke L atau 1. Suparna mengingatkan agar transmisi tidak dipindah selama melewati genangan air agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan.

Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan. Selain itu, jangan lupa untuk mengatur jarak berkendara dengan mobil depan, karena bila terlalu dekat maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm turun, sehingga mobil kehilangan momentum.

Share :
Berita Terkait