Diduga kuat, bagian ujung jarum pelampung yang terbuat dari karet sudah aus atau cacat, sehingga tidak bisa menutup jalur masuk bensin secara sempurna.
Akibatnya, bensin terus mengalir dan menyebabkan karburator kelebihan volume atau banjir.
Untuk memastikan dugaan ini, teknisi melakukan tes sederhana dengan meniup lubang masuk bensin pada karburator setelah jarum pelampung terpasang.
Hasilnya, masih terdeteksi adanya kebocoran udara, yang mengindikasikan kebocoran bensin.
Solusi yang diambil adalah mengganti jarum pelampung yang rusak dengan yang baru.
Jarum pelampung ini umumnya dijual dalam satu set suku cadang karburator, namun teknisi hanya perlu mengganti bagian jarumnya saja untuk menghemat biaya.
Setelah penggantian, perbedaan pada ujung karet jarum yang baru dan yang lama terlihat jelas; jarum yang lama tampak "dekok" atau termakan, menjelaskan mengapa penutupan bensin tidak maksimal.