100kpj – Apakah Scoopy boros aki sampai bikin sakit kepala karena harus ganti terus, padahal baru saja diganti?
Sensasi Scoopy boros aki ini tentu bikin jengkel, apalagi kalau motor jadi susah distarter atau lampu redup.
Masalah Scoopy boros aki ini seringkali bukan karena akinya yang jelek, tapi ada komponen lain yang bermasalah.
Daripada pusing mikirin Scoopy boros aki dan harus bolak-balik ganti aki, yuk cari tahu kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya agar Scoopy boros aki tidak lagi menghantui perjalanan Anda!
Diagnosa Awal: Cek Pengisian Aki
Jika Scoopy boros aki, cek dulu sistem pengisiannya, bukan langsung vonis aki.
Cek Tegangan Aki: Pakai multimeter. Saat motor mati, harusnya 12-13V. Saat motor nyala, kalau tegangan malah turun drastis (misal 7-10V), berarti ada masalah di pengisian. Normalnya harus naik ke 13-14V.
Deteksi Masalah di Kiprok
Kalau pengisian bermasalah, kiprok bisa jadi biang keladinya yang bikin Scoopy boros aki.
Buka Cover Motor: Lepaskan cover bodi yang menutupi kiprok.
Cari Kiprok: Ada soket empat kabel (hijau-massa, putih-spul, kuning-lampu, merah-aki).
Tes Kabel:
Nyalakan motor.
Kabel Putih/Kuning: Cek pakai test lamp atau multimeter. Kalau terang/normal, berarti arus dari spul dan lampu baik.
Kabel Merah: Ini yang krusial. Kalau test lamp redup atau tegangan di bawah 12V, berarti kiprok rusak dan bikin Scoopy boros aki.
Ganti Kiprok & Uji Coba
Kalau kiprok rusak, langsung ganti baru.
Ganti Kiprok: Lepas soket kiprok lama, pasang yang baru (kode KVB).
Uji Pengisian: Nyalakan motor, cek lagi kabel merah. Kalau terang/tegangan naik (mendekati 13-14V), berarti normal.
Isi Aki & Tes: Biarkan motor menyala sebentar untuk mengisi aki. Pastikan tegangan stabil saat digas. Coba starter motor; seharusnya langsung "jreng"!
Dengan diagnosis dan penggantian kiprok yang tepat, masalah Scoopy boros aki akan teratasi. Anda tidak perlu lagi buang-buang uang ganti aki berkali-kali!*