100KPJ

Marc Marquez Bisa Saja Ketakutan Melihat Kelakuan Pembalap Ini

Share :

"Memang ada sih tim balap drag bike yang melakukan kontrak per tahun kepada pembalapnya, tapi jarang banget. Hanya tim-tim yang punya duit yang bisa melakukan hal tersebut, sedangkan tim-tim privateer atau tim-tim yang bermain di ajang kejuaraan daerah hanya melakukan start money," ungkap pemilik bengkel tersebut.

Makanya enggak heran jika diperhatikan pada beberapa ajang balap liar, terdapat pembalap-pembalap resmi di ajang drag bike yang juga ikut meramaikan balapan liar. Alasan klasiknya, uang yang didapat di balapan liar lebih banyak, ketimbang balapan resmi.

Balap Liar Uangnya lebih Banyak

Dilema yang dirasakan oleh para pembalap drag bike adalah, penghasilan dari balapan liar bisa lebih besar dari balapan resmi. "Seperti contoh, jika taruhannya Rp30 juta pembalap dapat 10 persennya, kan sudah lumayan untuk satu motor saja, belum lagi jika pembalap itu ngamen ke bengkel lain," bebernya.

Jadi pemilik bengkel lebih lanjut menjelaskan jika tim balap tidak bisa berbuat banyak ketika mengetahui pembalapnya ikutan balap liar. "Paling hanya diingatkan saja dan diberi pandangan tentang balapan liar, yang sebenarnya para joki tersebut sudah paham sekali akan bahaya balap liar," tambahnya.

Disamping itu, kadang ajang balapan resmi juga hadiahnya sedikit. Pemilik bengkel mencontohkan suatu ajang kejuaraan drag bike resmi, hadiah pada satu kelas matik saja hanya Rp1,3 juta sementara biaya pendaftarannya sudah Rp300 ribu.

Baca juga: Tren Baru, Balap Liar Sepeda Lebih Baik dari Balap Liar Motor?

Share :
Berita Terkait