100kpj – Usai MotoGP Belanda akhir pekan kemarin, Maverick Vinales akhirnya memutuskan hengkang dari Monster Energy Yamaha. Padahal, kontraknya bersama tim tersebut baru akan berakhir musim depan. Lantas, ada apa gerangan?
Banyak kalangan berpendapat, kepindahan Vinales dari Yamaha dipicu dari ketidakpuasannya terhadap kualitas sepeda motor. Karuan saja, pembalap 26 tahun tersebut kerap tampil angin-anginan sepanjang kompetisi. Kadang terlihat cepat, namun tak jarang lajunya melambat.
Baca juga: Vinales Resmi Pamit, Bos Yamaha: Kami Memang Sebaiknya Berpisah
Meski demikian, ayah kandung Vinales, Angel memastikan, kepindahan Vinales bukan disebabkan motor Yamaha yang buruk. Dia hanya kecewa lantaran mendapat tunggangan yang tak sesuai dengan karakter membalapnya.
"Dia bukannya pergi karena motornya tidak kompetitif, melainkan karena Yamaha tidak memberikan motor yang dia inginkan dan dia tidak bisa beradaptasi dengan motor yang dipunya Yamaha," ujar Angel, dikutip dari AS, Jumat 2 Juli 2021.
"Pada awalnya, Yamaha tidak ingin dia pergi dan Lin Jarvis (manajer Yamaha) menangis, dia tidak mempercayainya,” lanjutnya.
Angel memastikan, motor yang saat ini Yamaha siapkan hanya cocok untuk Fabio Quartararo. Sebab, tunggangan itu sesuai dengan gaya membalap Quartararo yang mulus dan hati-hati. Sedangkan Vinales lebih senang bermanuver dengan ekstrem Sehingga, ada ketidakcocokan.
"Motornya itu cocok untuk gaya balap Lorenzo dan Quartararo yang mulus. Sedangkan Maverick butuh motor yang lebih keras. Mengapa? Karena Maverick itu seperti Marc (Marquez). Mereka menyerang dengan keras untuk mengelurkan seluruh potensi motor. Yamaha tidak mampu memberikan apa yang dia inginkan dia dia tidak bisa menunggangi motornya 100 persen,” terangnya.
Berkaca dari kenyataan tersebut, Vinales tak punya pilihan lain selain berpisah dari Yamaha dan mencari pelabuhan baru.
"Maverick pergi karena dia tidak bahagia. Di rumahnya, dia sangat bahagia dengan putri kecilnya dan menyadari bahwa dia tidak lagi bahagia di Yamaha. Dia cuma memikirkan tentang masalah-masalahnya.”
“Podium di Assen adalah hasil yang menyedihkan buat Yamaha. Mereka berusaha mempertahankan dia dan berbicara dengan dia dan dia bilang kepada mereka bahwa dia tidak bisa bertahan dan satu-satunya alasannya karena Yamaha tidak bisa memberikan apa yang dia mau,” kata Angel.