Nah, pemilihan 'bebek' jadi nama model sepeda motor tersebut, diperkirakan karena bentuk atau wujudnya. Sebab, ketika disejajarkan dan diamati dari samping, bentuk lekukan motor itu memang menyerupai tubuh bebek. Mulai dari kepala, tengah, hingga ke bagian ekor.
Selain itu, pada era 1980-an sampai 2000 awal, motor jenis tersebut juga memiliki fairing tipis yang bentuknya menyerupai sayap. Hal itu yang kian memperkuat penamaannya sebagai motor bebek. Fairing tersebut bisa ditemui dan dilihat pada Honda C70 sampai generasi Supra, Yamaha V75, Suzuki Bravo, dan sejenisnya.
Hingga saat ini, memang belum ada penelitian di bidang bahasa yang membuat kendaraan di Indonesia rata-rata punya sebutan khusus. Namun kemungkinan, penamaan unik itu muncul dari stigma atau pendapat perorangan yang kemudian menyebar dari mulut ke mulut.
Menariknya, meski saat ini tampilannya sudah lebih modern, namun masyarakat Tanah Air masih menyebut model itu dengan istilah ‘motor bebek’.