100KPJ

Selain Honda Nova, 4 Motor Ayam Jago Ini Juga Jadi Buruan Kolektor

Share :

100kpj – Dalam beberapa hari terakhir, media ramai memberitakan motor bebek jadul, Honda Nova Dash yang ditawarkan tinggi ke pembeli. Bahkan, angkanya tembus Rp130 juta. Mengapa bisa sedemikian mahal?

Konon, peredaran motor bergaya ayam jago itu sudah sangat terbatas. Dahulu, saat dipasarkan di Tanah Air, Nova Dash masuk melalui importir umum. Itulah mengapa, sang penjual berani membanderolnya sedemikian tinggi.

Sebenarnya, selain Nova Dash, ada beberapa motor lain dengan tampilan sejenis yang menjadi buruan kolektor. Lantas, apa saja? Berikut hasil rangkuman kami yang dikutip dari berbagai sumber.

Yamaha Tiara

Sebenarnya, Yamaha Tiara pertama kali meluncur pada 1999 di Thailand. Namun, unitnya baru masuk ke Indonesia satu tahun setelahnya. Berstatus impor utuh atau completely built up (CBU), motor ini banyak diminati berkat stang clip-on serta performa semi racing-nya.

Yamaha Tiara menganut mesin dua-tak dengan kapasitas 120cc. Dilengkapi transmisi enam-percepatan dan sistem pendingin udara, motor ini bisa berakselerasi dari nol ke 100 kilometer per jam hanya dalam hitungan 7,5 detik.

Di awal peluncurannya, Yamaha Tiara terbilang mahal. Saat itu, pabrikan membanderolnya di angka Rp24 jutaan.

Suzuki Raider

Motor yang menjadi cikal bakal Satria FU ini sempat menggebrak pasar sepeda motor Indonesia di awal 2000-an. Kala itu, kehadirannya ditujukan untuk mematahkan dominasi Honda Sonic yang lebih dulu memulainya.

Di bagian dapur pacu, motor ini sudah membawa mesin berkonfigurasi empat-tak, dengan kapasitas terbilang lumayan, yakni 125cc. Suzuki Raider pun diklaim mampu menembus top speed hingga kecepatan 135 kilometer per jam.

Sayangnya, usia Suzuki Raider di pasar dalam negeri tidak berlangsung lama. Motor ini berhenti dijual pada penghujung 2004. Maka tak heran, jika keberadaannya terbilang cukup langka.

Kawasaki Leo

Pabrikan Geng Hijau merilis Kawasaki Leo di pasar Thailand dan Filipina pada tahun 1998. Kemudian, Kawasaki Indonesia mendatangkan kuda besi tersebut pada pertengahan 2003.

Kawasaki Leo sendiri hadir dalam beberapa varian. Leo SE menjadi model pertama yang dirilis, kemudian tak lama setelahnya disempurnakan menjadi Leo SR, dan menutupnya dengan tipe Leo SRX.

Meski begitu, ketiganya mengadopsi mesin yang identik, yakni berkapasitas 118,6cc satu silinder dengan daya puncak 17 PS pada 9.000 rpm. Kawasaki Leo pun mengakhiri masa baktinya 15 tahun lalu.

Kawasaki Athlete

Kawasaki Athlete memulai debutnya pada akhir 2007. Kala itu, motor yang dibekali cakram ganda dan kontruksi sok belakang berbentuk horizontal tersebut, menawarkan pilihan lain pada konsumen, yang ingin menunggangi motor ayam jago tanpa direpotkan kopling.

Secara tampilan, motor ini sebenarnya cukup menarik. Bodinya dirancang mematah dengan titik lekukan yang lebih banyak dibandingkan model ayago kebanyakan. Sayangnya, Kawasaki belum cukup beruntung di segmen underbone. Sebab, sama halnya dengan Leo, Athlete juga tak bertahan cukup lama.

Share :
Berita Terkait