Sehingga, ia lebih memilih menunggu dan melakukan pengamatan pasar.
“Pertama, kami kan harus menyesuaikan dulu, kira-kira Perpres kendaraan listrik itu nantinya seperti apa. Selain itu, kami harus pelajari juga ekosistem pengguna di Indonesia bagaimana,” kata dia.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)