100kpj – Kerusakan akibat banjir pada mobil bisa dibilang sangat parah dan merata. Bagian interior menjadi korban pertama yang paling terdampak.
Bau apek seperti busuk akan menyeruak, lumpur mengendap di karpet dasar dan bawah jok, memicu timbulnya karat pada rangka jok dan area tersembunyi lainnya.
Tak hanya itu, komponen kelistrikan seperti speaker dan sistem elektronik lainnya juga rentan mengalami kerusakan fatal.
Begitu mobil terendam banjir, kerusakan tidak bisa dihindari. Interior mobil akan menjadi korban pertama.
Bau busuk yang menyengat akibat air bercampur lumpur akan sulit hilang, dan lumpur yang mengendap bisa menyebabkan karat di berbagai bagian, seperti di bawah karpet atau jok.
Sistem kelistrikan mobil, termasuk speaker, juga rentan rusak akibat paparan air.
Sementara itu, mesin mobil mungkin tidak langsung rusak jika tidak dinyalakan saat terendam. Namun, seluruh cairan di dalamnya, mulai dari oli mesin, oli transmisi, hingga air radiator, akan terkontaminasi air.
Sistem pengapian juga bermasalah; busi bisa mati dan koil sangat rentan mengalami korsleting. Yang paling menakutkan adalah ECU (Engine Control Unit), otak mobil, yang bisa mengalami kerusakan parah atau korsleting jika terendam air berlumpur dalam waktu lama.
Alternator pada mobil modern yang menggunakan integrated circuit (IC) juga tidak luput dari ancaman kerusakan.
Bagian kaki-kaki mobil juga akan mengalami masalah serius. Karat akan muncul dan gemuk (grease) pada komponen kaki-kaki akan terkontaminasi air, mengurangi kinerja dan daya tahannya. Sistem rem pun akan berkarat, membahayakan keselamatan berkendara.
Langkah Penanganan Awal dan Biaya Perbaikan yang Fantastis
Jika mobil Anda sudah terendam banjir, segera copot kabel aki, terutama yang negatif, untuk meminimalisir risiko korsleting.
Air adalah konduktor listrik yang baik, sehingga dapat menyebabkan hubungan arus pendek pada komponen kelistrikan mobil.
Penting untuk tidak menyalakan mobil setelah terendam. Menyalakan mesin saat oli sudah terkontaminasi atau air masuk ke ruang pembakaran dapat menyebabkan water hammer, kondisi di mana air menekan piston secara berlebihan hingga menyebabkan stang piston bengkok.
Biaya perbaikan mobil korban banjir tidak main-main. Untuk mobil yang terendam dalam kondisi mati, estimasi biaya perbaikan minimal bisa mencapai Rp30 juta.
Jika mobil sempat dinyalakan saat terendam, biaya yang dibutuhkan bisa melonjak hingga lebih dari Rp50 juta.
Perbaikan sendiri memang mungkin dilakukan jika Sobat KPJ memiliki alat lengkap dan waktu yang banyak, namun prosesnya memakan waktu berhari-hari, mulai dari membongkar seluruh interior, mengganti semua cairan mesin, membersihkan kelistrikan dengan contact cleaner, hingga menguras tangki bahan bakar.
Musibah banjir memang mengerikan bagi kendaraan. Jika Anda tinggal di daerah rawan banjir, pertimbangkan untuk memarkir mobil di tempat yang lebih aman atau menitipkannya pada kerabat.
Pengorbanan kecil di awal jauh lebih baik daripada kerugian besar di kemudian hari.*