Pakai Bahan Bakar Lebih Murah Garansi Mobil Bisa Hangus, Kok Bisa?

100kpj – Kendaraan baru sewajarnya dijamin garansi, hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen. Salah satunya demi menjamin komponen yang ada di dalam kendaraan jika tiba-tiba mengalami kerusakan.

Namun keusakan tersebut memang terjadi begitu saja, tanpa ada kesalahan pemakaian. Oleh sebab itu, garansi menjadi pelengkap untuk pembelian mobil baru. Untuk masa berlakun garansi tergantung dari kebijakan brand tersebut.

Baca juga: 5 Penyebab Utama Garansi Mobil Baru Bisa Gugur, Jangan Ceroboh

Ada sejumlah merek pendatang baru menawarkan garansi dengan waktu cukup lama. Tujuannya untuk membuktikan kualitas mobil buatannya, dan membangun kepercayaan kepada konsumen terkait pelayanan yang diberikan.

Terkait penyebab garansi gugur ada beberapa faktor. Mulai dari modifikasi mesin, kelistrikan, sistem hiburan, hingga perubahan eksterior, termasuk kaki-kaki. Selain itu garansi bisa hangus jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai.

Setiap pabrikan merekomendasikan bahan bakar yang tepat untuk digunakan. Secara garis besar untuk mesin bensin dengan kapasitas mulai dari 1.200cc, sampai 1.500cc umumnya diwajibkan menelan bahan bakar dengan kandungan RON 92.

Jika menggunakan bahan bakar yang lebih murah, dengan RON rendah, dikhawatirkan akan merusak mesin. Begitu juga dengan penggunaan RON yang kadarnya lebih tinggi, sehingga hal itu lah yang membuat garansi bisa hangus.

Menurut situs Suzuki Indonesia, mesin mobil dirancang untuk bekerja ideal dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu. Jika mengalami kerusakan mesin akibat konsumsi BBM tidak sesuai anjuran pabrikan, maka garansi tidak berlaku lagi.

Umumnya mobil keluaran terbaru wajib menggunakan BBM dengan (Research Octane Number) RON 92. Alasannya, mesin zaman sekarang diroduksi sesuai standar internasional, dan sesuai regulasi pemerintah terkait standar emisi yang ditentukan.

Keuntungan lain menggunakan BBM berkualitas dapat menjaga akselerasi serta performa mobil tetap baik, dan mesin lebih awet. Selain itu emisi gas buangnnya masih di bawah ambang batas, artinya tidak terlalu bahaya bagi lingkungan.