100kpj – Motor matik memiliki kemudahan dalam hal penggunaannya, karena pengendara tak perlu melakukan pemindahan gigi transmisi. Karena cara kerja CVT (Continous Variable Transmission) dapat menyesuaikan kondisi pengendara dengan putaran mesin, agar diperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
Sehingga dengan sistem teknologi CVT ini mudah dioperasikan, pengendara tidak perlu lagi melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menghidupkan mesin lalu naikkan putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai berjalan.
Sistem CVT pada motor matik berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang, itu sama dengan fungsi kopling dan transmisi di motor manual. Komponen di dalam CVT seperti kampas ganda belakang, pulley dan v-belt punya peran penting dalam proses penyaluran tenaga. Makanya, akselerasi dan top speed motor matik bisa bergantung pada komponen CVT ini.
Baca juga: https://www.100kpj.com/tips-trik/1477-efek-buruk-kanvas-kopling-motor-matik-tak-diservis-servis
Nah pada sistem CVT, bobot roller yang terpasang adalah komponen yang bisa menentukan seberapa cepat top speed atau akselerasi motor. Misalnya per buah 12 gram dikali enam buah roller jadi hasilnya 72 gram total bobot roller. Semakin enteng roller yang dipakai maka akselerasi motor lebih enteng.