Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Cara Mudah Deteksi Motor Turun Mesin, Bukan Hanya dari Asap Putih

Ilustrasi bersihkan karburator motor
Sumber :

100kpj – Bagi orang awam yang tak terlalu paham dengan mesin motor, tentu mengenali ciri-ciri turun mesin pada motornya bukan hal yang mudah. Hal yang paling biasa dilakukan yakni dengan ciri kenalpot mengeluarkan asap putih saja.

Namun sebenarnya ciri itu terjadi saat mesin sepeda motor sudah dalam keadaan parah. Tentu hal itu tak akan terlihat jika belum terlalu parah. Dan sebetulnya ciri sepeda motor yang akan turun mesin memang tidak hanya dapat dilihat dari asap kenalpot yang memutih saja.

Dilansir dari situs resmi Honda, ternyata paling tidak ada lima ciri mudah untuk mengenali sepeda motor akan turun mesin. Yang pertama dan paling mudah dikenali tentu memang asap putih yang keluar dari kenalpot saat motor dinyalakan.

Merebus karburator dengan air mendidih.


Asap putih itu sendiri muncul karena reaksi oli yang terbakar di ruang bakar mesin. Kondisi ini akan semakin parah jika motor tak segera turun mesin. Bongkar segera mesin motor jika tak ingin parts yang masih baik ikut jebol.

Ciri kedua motor akan turun mesin adalah susah hidup. Biasanya, motor yang susah hidup diakibatkan karena oli mesin naik ke ruang pembakaran sehingga busi kerap basah karena tercampur dengan oli.

Ciri yang ketiga, busi cepat mati. Hal ini dikarenakan pembakaran bahan bakar bercampur dengan oli dan kerap membasahi busi. Kondisi tersebut cepat membuat busi mati alias masa pakainya tak panjang.

Keempat, tanda motor harus turun mesin adalah suara mesin yang sangat kasar. Namun biasanya ini terdeteksi saat kondisi mesin memang sudah sangat parah. Kasarnya suara motor ini dikarenakan oli mesin yang benar-benar sudah habis.

Ciri yang kelima atau yang terakhir, motor terasa tak bertenaga saat ditunggangi. Kurang tenaga pada motor ini karena seher atau ring seher lemah atau telah baret.

Kebiasaan buruk yang membuat motor cepat turun mesin

Berbicara turun mesin, sebenarnya ada beberapa penyebabnya. Bahkan beberapa diantaranya terlihat sepele dan kurang mendapat perhatian. Di sini kembali redaksi 100kpj mengelompokan menjadi lma penyebab motor harus turun mesin.

Telat ganti oli, kebiasaan ini kerap dilakukan pengguna sepeda motor karena alasan mulai dari waktu, kelupaan hingga masala keuangan. Namun percaya deh, bakal keluar lebih banyak uang untuk biaya turun mesin.

Penyebab kedua yang membuat motor cepat turun mesin adalah malas melakukan servis besar. Sepeda motor membutuhkan servis besar minimal sekali dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk membersihkan kerak-kerak yang menumpuk di bagian pembakaran mesin. Selain itu untuk mengecek kondisi parts bagian mesin seperti ring seher dan klep.

Cara penggunaan motor juga mempengaruhi awet tidaknya mesin motor. Kebiasaan menggeber-geber motor juga membuat spare part mesin cepat aus dan lemah.

Malas mengontrol air radiator juga mempengaruhi usia mesin motor. Tentu hal ini ditujukan untuk motor yang masih menggunakan radiator. Jika air radiator habis tentu membuat mesin cepat panas dan terjadi overheat yang nantinya akan berujung dengan seher yang ngunci atau ngejim.

Hal terakhir yang mempengaruhi mesin motor cepat turun mesin adalah tune-up atua bore-up. Alasannya sangat sederhana, motor yang dipaksa naik kecepatannya atau cc-nya  membuat parts mesin bekerja ekstra sehingga membuat mesin cepat rusak.

Berita Terkait
hitlog-analytic