Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Vario Mendadak Loyo di Jalan, Coba Cek Bagian Ini!

CVT Vario 125

100kpj – Motor matic kesayangannya tiba-tiba kehilangan tenaga, mesin nyala namun tak mampu melaju, bahkan hanya bergetar.

Insiden ini sontak menimbulkan pertanyaan akan performa dan ketahanan motor yang kerap jadi pilihan utama di perkotaan ini.

Setelah dilakukan pembongkaran pada bagian Continously Variable Transmission (CVT), dugaan awal sang teknisi pun terbukti. V-belt motor, komponen krusial dalam sistem transmisi otomatis, ditemukan dalam kondisi rusak parah.

Meskipun belum putus, gerigi-gerigi pada V-belt sudah banyak yang rontok, mengakibatkan hilangnya cengkeraman optimal antara puli depan dan belakang.

Akibatnya, motor mengalami "ngelos" atau selip, membuat tenaga mesin tidak tersalurkan sempurna ke roda.

Menariknya, V-belt yang rusak ini ternyata belum lama digunakan.

Penyelidikan lebih lanjut pada komponen CVT lainnya mengungkap fakta mengejutkan: banyaknya part aftermarket atau racing yang terpasang melebihi standar pabrikan.

Contohnya, per puli belakang yang menggunakan spesifikasi 1500 RPM, diyakini memberikan cengkeraman berlebihan yang justru mempercepat kerusakan V-belt.

Selain itu, penggunaan roller "blasteran" dengan kombinasi berat 9 gram, 10 gram, dan 11 gram juga turut berkontribusi pada karakter motor yang unik.

Menurut pemilik motor, kombinasi part-part ini dinilai cocok dan nyaman digunakan, terutama saat berakselerasi awal atau menanjak karena bobot roller yang ringan dan tekanan per puli belakang yang kuat.

Namun, sang teknisi juga menyoroti efek sampingnya, yaitu mesin yang cenderung "gerung" saat melaju di jalan datar dan potensi peningkatan konsumsi bahan bakar serta panas berlebih pada CVT akibat penggunaan part aftermarket yang berlebihan di luar takaran standar.

Demi menjaga kenyamanan dan preferensi pemilik, penggantian hanya dilakukan pada V-belt yang rusak.

Sementara itu, roller dan part CVT aftermarket lainnya dipertahankan karena masih dianggap layak pakai.

Penataan roller yang berbeda bobot pun dilakukan dengan cermat, menempatkan roller dengan berat yang sama secara merata (membentuk segitiga) untuk menjaga keseimbangan putaran rumah roller.

Setelah penggantian V-belt dan perakitan ulang, motor Vario tersebut kembali diuji.

Hasilnya, performa motor kembali normal dan siap digunakan kembali untuk aktivitas sehari-hari sang pemilik.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pemilik kendaraan untuk memahami risiko penggunaan part aftermarket yang tidak sesuai standar, terutama pada sistem transmisi yang krusial seperti CVT.*

Berita Terkait
hitlog-analytic