Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Masa Inreyen Setelah Turun Mesin: Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Masa inreyen

100kpj – Setelah motor mengalami turun mesin, masa inreyen menjadi tahap krusial yang menentukan keawetan dan performa jangka panjang mesin

Idealnya, selama masa inreyen pada 1.000–2.000 km pertama, perhatian ekstra dibutuhkan terutama dalam menjaga suhu mesin tetap stabil dan melakukan penggantian oli secara berkala. 

Dilansir dari akun YouTube Rumput Teki, salah satu ciri masa inreyen berjalan baik adalah tarikan mesin terasa lebih halus, tenaga meningkat, serta tidak terjadi pengurangan oli atau munculnya asap dari knalpot. 

Inreyen yang tepat akan memberikan hasil yang signifikan, bahkan saat menggunakan bahan bakar jenis reguler seperti Pertalite.

Penting untuk dicatat bahwa saat motor digunakan dalam jarak tempuh menengah hingga jauh, kadang muncul suara mesin yang lebih kasar setelah mesin benar-benar panas. 

Hal ini bisa disebabkan oleh karakter pelumas yang terlalu encer atau kondisi lingkungan yang panas. 

Oleh karena itu, penggantian oli pertama disarankan maksimal di kilometer 1.000 untuk memastikan semua residu logam dan gram sisa perakitan terbuang. 

Selain itu, suhu mesin perlu dijaga agar piston dan boring tidak mengalami gesekan berlebih yang bisa menyebabkan baret. 

Hal ini penting karena piston berbahan aluminium cenderung memuai lebih cepat dibanding boring yang berbahan baja.

Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, pastikan seluruh suku cadang yang digunakan merupakan produk asli dari sumber terpercaya. 

Banyaknya suku cadang palsu dan pelumas tidak standar dapat merusak komponen mesin dalam waktu singkat. 

Disarankan pula untuk mengganti oli secara rutin setiap 2.000 km, terutama setelah mesin mengalami overhaul. 

Pengecekan berkala terhadap kondisi oli dan performa mesin sangat dianjurkan untuk memastikan bahwa proses inreyen berjalan optimal dan mesin tetap dalam kondisi prima.*

Berita Terkait
hitlog-analytic