Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Sering Salah Diagnosa! Ini Cara Bedakan Motor Brebet dan Kurang Tenaga

Motor Brebet

100kpj – Banyak pengguna motor sering salah mengira bahwa gejala brebet sama saja dengan kurang tenaga.

Padahal, kondisi brebet biasanya terjadi saat akselerasi tersendat, sedangkan kurang tenaga lebih terasa saat motor tidak mampu melaju dengan optimal.

Dikutip 100KPJ dari Youtube perbedaan antara motor yang ngempos, tenaganya kurang, dan gejala brebet.

Kenapa ini penting? Karena sering kali saat servis, salah diagnosa, padahal penanganannya bisa berbeda.

Misalnya, ada motor yang saat digas malah tidak responsif, RPM tidak naik, atau saat sudah di RPM tinggi, malah tenaganya tiba-tiba turun sendiri.

Nah, ini biasanya disebabkan oleh sensor TPS (Throttle Position Sensor) yang bermasalah.

Untuk motor injeksi, keluhan tenaga kurang atau ngempos ini cukup sering terjadi.

Jadi sebelum bongkar bagian lain seperti CVT, periksa dulu komponen-komponen sensitif seperti TPS.

Lakukan pengecekan sederhana dengan mode setel TPS.

Caranya, nyalakan kunci kontak dan lihat apakah throttle merespons dengan baik.

Kalau throttle terasa berat atau tidak mau masuk ke mode setting, bisa jadi posisi TPS-nya tidak tepat, alias geser sedikit dari titik ideal.

Solusinya cukup mudah, TPS bisa dikendurkan sedikit, lalu setel ulang hingga throttle mau masuk ke mode setting.

Kalau sudah berhasil, tandanya sensor sudah kembali terbaca dengan benar oleh ECU.

Ini penting, karena sensor yang tidak tepat bisa bikin motor brebet atau ngempos di putaran tinggi.

Setelah sensor TPS berhasil disetel, jangan lupa untuk melakukan reset agar sistem injeksi bisa kembali menyesuaikan pembacaan sensor dengan kondisi aktual.

Cukup dengan mencabut dan memasang kembali soket sesuai prosedur, lalu hidupkan kunci kontak dan lakukan reset hingga indikator berkedip.

Kalau masalah ngempos sudah beres, lanjut ke sektor CVT.

Di motor Vario 125 ini, digunakan roller dengan ukuran 20x15 mm dan berat 11 gram.

Sementara bawaan motor biasanya 15 gram, jadi dikurangi sekitar 4 gram untuk meningkatkan akselerasi bawah.

Hasilnya cukup terasa, terutama buat pemakaian harian atau jarak dekat.

Sebagai catatan, jangan asal ganti roller atau per CVT tanpa memahami karakter motor.

Karena setiap motor punya respon dan kebutuhan yang berbeda.

Kalau ragu, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu, atau coba perlahan dengan selisih berat yang wajar, seperti 1 gram lebih ringan dari standar.

Setelah semua disetel, bisa tes hasilnya di jalan. Di Vario 125 ini, penurunan roller sekitar 4 gram sudah memberikan tenaga bawah yang lebih responsif.

Kalau ditambah ganjal per CVT, hasilnya bisa lebih maksimal lagi.

Intinya, beda antara motor yang ngempos, brebet, atau kurang tenaga itu harus dikenali sejak awal agar penanganannya tepat.

Semoga penjelasan kali ini bisa membantu Sobat KPJ semua yang mengalami keluhan serupa.*

Berita Terkait
hitlog-analytic