Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jangan Lakukan Ini, Jika Tidak Ingin Bensin di Dalam Tangki Mobil Basi

Isi Bensin
Sumber :

100kpj – Kendaraan bermotor yang beradar di Indonesia umumnya menggunakan mesin pembakaran, yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM). Ada berbagai jenis yang ditawarkan dengan kandungan oktan yang berbeda-beda.

Setiap pengguna mobil misalnya, umumnya untuk melakukan pengisian BBM disesuaikan dari spesifikasi mesin, atau rekomendasi pabrikan. Tujuannya agar performa yang dihasilkan lebih maksimal, begitu juga dengan efisiensinya.

Baca juga: Isi BBM Jangan Tunggu Sampai Benar-benar Habis, Banyak Mudaratnya

Pom Bensin

Namun tidak semua pemilik mobil kerap melakukan pengisian bahan bakar, atau mengunjungi SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Tergantung dari spesifikasi mesin, cara berkendara, hingga rutinitas penggunaannya.

Sebab ada sebagian orang yang jarang melakukan pengisian BBM, terlebih mobil tersebut jarang digunakan. Biasanya ada kendaraan lain yang digunaakn sehari-hari, sehingga mobil tersebut hanya digunakan saat hari libur.

Bahkan bisa dalam hitungan bulan, kendaraan roda empat itu baru digunakan pemiliknya. Biasanya hal itu dilakukan bagi pemilik mobil klasik, atau rare item karena sangat disayangkan untuk keluar dari garasi hingga membuatnya kotor.

Padahal jika mobil jarang digunakan, atau tidak pernah menyalakan mesin untuk dipanaskan, efeknya bahan bakar di dalam tangki bisa kadaluwarsa. Seperti yang disampaikan mantan Bisnis Operasional BRQ, Kevin beberapa waktu lalu.

Kevin yang menjajakan produk katalis untuk mengubah molekul bahan bakar itu mengatakan, bahwa bensin bisa basi secara natural. Karena terlalu lama bersarang di dalam tangki, yang masih menyisakan ruang udara di dalamnya.

"Setiap tangki kendaraan tidak ada yang rapat (kedap udara), karena angin dibutuhkan untuk menurunkan bensin agar lebih lancar,” ujarnya kepada 100KPJ saat itu. 

Menurutnya, BBM seperti halnya bensin bisa basi karena molekul-molekulnya saling berhimpitan, dan mengendap. Namun hal tersebut bisa terjadi jika kendaraan tidak digunakan berjalan, atau sekadar dipanaskan dalam waktu 3 bulan.

"Sifat alaminya bensin lama-lama mengendap, jadi dedek (ampas) dan bensin itu berubah sekitar 30 hari oktan akan menurun, dan penurunannya bertahap (setiap bulan)," sambungnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, efek sampingnya jika BBM yang dikatakan sudah basi tetap digunakan otomatis mesin mobil sulit dihidupkan. Selain itu, akan mengeluarkan segumpalan asap, dari kotoran di dalam ruang bakar, karena pembakaran yang tidak sempurna.

"Meski nyala sekalipun dari knalpot akan keluarkan asap hitam, karena oktannya sudah berkurang, jadi pembakaran tidak sempurna. Bahkan, ada juga yang tidak bisa dinyalakan," tuturnya.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic