Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Dear Pendukung Rossi, Jangan Kesal Dengar Ucapan Stoner Ini

Casey Stoner saat menjadi test rider Ducati
Sumber :

100kpj – Saat masih menjadi pembalap, Casey Stoner kerap terlibat persaingan sengit dengan rivalnya, Valentino Rossi. Bahkan, tak jarang, dia sampai keluar lintasan karena menghindari manuver liar Rossi selama balapan. Lantas, bagaimana sosok Rossi di mata Stoner?

Dikutip dari Tuttomotoriweb, Kamis 22 Oktober 2020, Casey Stoner mengatakan, saat masih muda, Rossi memang kencang dan mengerikan. Namun, kini pembalap berjuluk The Doctor itu sudah kehilangan taringnya.

"Dia (Valentino Rossi) itu memang juara. Seperti pembunuh kalau di lintasan dan bisa melakukan apa saja untuk menang. Tapi itu dulu," ujar Stoner seakan menyentil Rossi yang sudah mulai menua.

Baca juga: Stoner Sebut 2 Pembalap Ini yang Paling Susah Disalip, Bukan Rossi

Lebih jauh, Stoner mengaku prihatin dan sedih melihat Rossi yang tampil ‘seadanya’ di kelas tertinggi. Jangankan untuk menang, berhasil menyudahi balapan tanpa jatuh saja rasanya sudah untung.

"Namun melihat performanya sekarang, menang baginya itu bukan naik podium. Bisa finis di lima teratas saja sudah dianggap menang. Ini yang bikin saya sedih saat melihatnya," ungkap Stoner.

Diketahui, Casey Stoner melakoni debutnya sebagai pembalap MotoGP dengan bergabung ke Repsol Honda pada 2006 lalu. Di musim perdananya, dia tidak tampil memukau. Alhasil, Stoner memutuskan pindah ke Ducati setahun kemudian.

Menariknya, keputusan dia pindah ke Ducati berujung manis. Stoner langsung meraih gelar pertamanya sebagai pembalap MotoGP. Namun, setelah empat tahun—atau tepat pada 2011—dia berpisah dengan tim pabrikan Italia tersebut dan memutuskan kembali ke Honda.

Hebatnya, berbeda dibanding 2006 lalu, Stoner tampil memukau bersama Honda. Pembalap berjuluk Kuri-kuri Boy tersebut langsung meraih titel juara dunia untuk kali kedua di MotoGP. Setelah itu, atau di musim berikutnya, dia memutuskan pensiun. Padahal, kala itu, usianya masih 27 tahun.

"Saya tidak menyesali pensiun dari MotoGP di usia muda. Saya lihat ajang itu (MotoGP) sudah tidak seperti yang saya inginkan. Saya di sana itu buat balapan, bukan buat cari ketenaran," tegasnya.

Pembalap Paling Sulit Dihadapi Stoner

Disitat dari Motosan.es, Stoner mengaku, ada dua pembalap yang paling susah dihadapi selama dia berkarier di MotoGP, yakni Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Kata dia, keduanya selalu tampil kencang. Sehingga, sulit dibalap.

"Saya harus mengatakan rival yang paling sulit adalah Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo. Saya telah bersaing dengan keduanya di semua kategori: 125cc, 250cc, dan MotoGP.”

"Selama bertahun-tahun sebagian besar pertarungan saya dilakukan dengan kedua pembalap itu dan mereka pasti sulit untuk diatasi," kata dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic