Cedera Marc Marquez Disebut Penuh Rekayasa, Begini Kebenarannya
100kpj – Cedera Marc Marquez disebut-sebut penuh rekayasa. Bahkan, tak sedikit pihak yang menduga, Repsol Honda membuat pernyataan bohong kepada media dan menutup-nutupi sejumlah fakta yang ada. Lantas, apa maksud di baliknya?
Baru-baru ini, beredar kabar cedera lengan kanan atau fracture humerus Marc Marquez semakin buruk. Kala ditemui media, petinggi Repsol Honda, Alberto Puig mengatakan, apa yang menimpa pembalap Spanyol itu bermula ketika dia sedang membuka jendela. Pergerakkan tersebut yang membuat cederanya terasa ngilu.
“Kali ini (penyebabnya) adalah kecelakaan rumah tangga. Dia (Marquez) mencoba membuka jendela dan tiba-tiba saja merasakan sakit. Kami bisa melihat plat di lengan kanannya rusak. Itu disebabkan tekanan yang dia alami di bagian itu,” ujar Puig dinukil dari Motosport, Senin 7 September 2020.
Namun menariknya, sejumlah sumber mengatakan, keterangan Puig mengenai kondisi Marquez sejatinya palsu dan mengandung kebohongan besar. Sebab kabarnya, bukan hal itu yang menyebabkan kondisi dia memburuk, melainkan keputusan Honda memaksakan The Baby Alien tampil.
Apalagi, sempat tersebar video yang berisikan wawancara Marquez dengan dokter pribadinya melalui sambungan skype. Konon, kambuhnya tersebut memang terasa saat membuka jendela, tapi penyebab utamanya bukan itu, melainkan karena latihan yang begitu keras.
Hal itu semakin diperkuat, ketika sebelumnya, Puig sempat mengatakan kondisi Marquez sudah pulih dan siap kembali ke lintasan. Padahal faktanya, lengan kanannya masih penuh lebam dan terlihat memprihatinkan.
Sementara itu, menurut Alex Marquez, keterangan mengenai penyebab cedera kakaknya memang sulit dipahami. Mengingat, jendela tidak terlalu berat atau sulit digerakkan. Namun, kata dia, keanehan bisa terjadi kapan saja.
“Dia langsung menelfon Dokter Xavier Mir, dan pergi ke rumah sakit. Kejadian itu (cedera karena jendela) memang aneh—sulit dimengerti, tapi mungkin saja bisa terjadi,” kata Alex.
Ada yang Tak Beres
Ahli fisioterapi dan osteopati asal Spanyol, Ruben Garcia Ruiz mengatakan, ada yang tidak beres dengan perkembangan cedera Marc Marquez. Sebab, setelah operasi pertama, dokter bedah Marquez justru membolehkan dia berkegiatan berat. Salah satunya melakukan push-up.
Padahal, saat operasi pertama, kondisi lengannya masih belum pasti. Masih ada sejumlah pemeriksaan yang harus dilalui. Maka, ketika Marquez melakukan kegiatan berat, tentu ada risiko yang harus ditanggung, yakni kerusakan yang lebih parah.
Lebih jauh, Ruiz menduga, operasi kedua Marquez berakhir gagal sehingga pemulihannya bakal berlangsung lebih lama. Bahkan buruknya lagi, karir sang pembalap bisa saja terancam.
“Kami melihat foto Marquez dengan gips yang menutupi lengan kanannya hingga jari tangannya. Foto itu memberi tahu kita banyak hal; jika operasi ulang itu normal, plester itu tidak harus (turun) sampai sejauh itu, paling banyak sampai ke siku atau sedikit lebih rendah,” ujar Dr. Ruiz kepada MotoRaceNation, seperti dimuat Tuttomotoriweb.
“Saya memiliki hipotesis yang lebih berisiko: operasi kedua mungkin tidak berjalan sebaik yang diinginkan. Yang benar adalah bahwa semua tekanan yang dialami tulang tidak membuatnya mudah untuk memposisikan ulang segala sesuatu dalam kondisi yang benar,” kata dia.

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia

Bos Pramac Sebut Bagnaia Jadi Juara Dunia di MotoGP 2025 Bukan Marc Marquez

Pedro Acosta Bakal Direkrut Ducati Jika KTM Mundur dari MotoGP?

Jika Sudah Mendapatkan Ini Bersama Ducati Marc Marquez Siap Pensiun

Jumlah Penonton MotoGP 2024 Pecahkan Rekor Setelah Marc Marquez Hijrah dari Honda

Kesalahan Jorge Martin saat Mencoba Motor Aprilia di Sirkuit Catalunya

Hasil Tes MotoGP 2025 di Catalunya, Marc Marquez Kalah Cepat dari Adiknya

Rahasia Marc Marquez Bisa Lengserkan Enea Bastianini

Bukan dari Pabrikan Jorge Martin Pecahkan Rekor Valentino Rossi jadi Juara Dunia MotoGP

Jorge Martin Kalahkan Bagnaia dalam Pertarungan Juara Dunia MotoGP 2024

PT Suzuki Indomobil Sales Kembali Buka Suzuki Owners Fun Race 2025

Aldi Satya Mahendra Baru Bisa Percaya Diri Setelah Raih 10 Besar di World Supersport 2025,

Harumkan Bangsa, 2 Pemuda Indonesia Siap Bersaing di Junior GP World Championship Eropa

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia
