Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Dear Honda, Siapa Suruh Hanya Andalkan Marc Marquez di MotoGP?

Alex Marquez dan Stefan Bradl
Sumber :

100kpj – Setelah Marc Marquez dinyatakan cedera dan harus absen sementara dari MotoGP, Repsol Honda mengalami kesulitan. Sebab sejauh ini, tim bernuansa oranye itu hanya mengandalkan Marquez. Maka, kini mereka harus menanggung risikonya.

Saat ini, Honda hanya menggantungkan harapan pada Alex Marquez dan pembalap pengganti, Stefan Bradl. Namun, keduanya belum bisa menampilkan performa terbaik. Jangankan menang, bersaing di papan tengah saja rasanya sulit.

Baca juga: Tanpa Marc Marquez, MotoGP Lebih Kompetitif

Kehilangan Marquez di empat seri awal merupakan pukulan telak bagi Honda. Bahkan, mereka disebut-sebut harus melupakan perburuan gelar juara. Pengamat MotoGP, Carlo Pernat mengatakan, strategi Honda yang hanya menggantungkan nasib pada Marquez merupakan tindakan yang mengherankan.

"Bradl sudah lama tidak balapan, Alex Marquez tampak seperti tikus yang tenggelam, Nakagami tampil tidak begitu buruk, tetapi motornya tak mampu membawanya menang," ujar Pernat, dikutip Crash, Selasa 11 Agustus 2020.

"Honda salah karena tidak fokus kepada rider muda di tim satelit mereka, seperti yang sudah dilakukan Ducati, Yamaha, dan juga KTM. Sekarang mereka harus membayar kesombongan tersebut," tambahnya.

Marc Marquez

Senada dengan Pernat, mantan kepala tim Honda, Livio Suppo menilai, Repsol Honda pasti menyesal karena hanya mengandalkan satu pembalap di kompetisi yang panjang. Itulah mengapa, saat Marquez cedera, tak ada lagi pihak yang bisa dijagokan.

“Ketika suatu pabrikan berfokus pada satu pembalap, seperti Honda dengan Marquez, itu tandanya mereka harus menggantungkan nasib seutuhnya pada dia (Marquez),” ujar Suppo, dikutip dari Tuttomotoriweb.

Marc Marquez cedera

Meminta Marquez istirahat

Suppo menilai, ketimbang memaksakan diri namun hasilnya kurang memuaskan, lebih baik Marquez fokus memulihkan cederanya. Sebab jika dipaksakan, kata dia, tak baik untuk kelanjutan karir Marquez ke depannya.

“Dari sudut pandang Marquez, dia tidak akan merasa nyaman dengan hati nuraninya. Jika saya masih di Honda, saya akan mencoba meyakinkan dia untuk tidak melakukannya (buru-buru ikut balapan). Sebab, risiko yang harus ditanggung terlalu besar,” kata dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic