Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Tampil Buruk, Bos MotoGP kepada Lorenzo: Mau Lanjut atau Pensiun?

Jorge Lorenzo
Sumber :

100kpj – Sejak bergabung dengan Repsol Honda awal musim ini, pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo sulit tampil maksimal di kompetisi MotoGP. Jangankan meraih tangga podium, mengakhiri balapan di posisi sepuluh besar saja dirinya kesulitan.

Selain karena cedera kambuhan yang ia derita sejak Juli lalu, alasan lain mengapa Lorenzo tak mampu tampil maksimal sepanjang musim, adalah karena motornya yang dinilai tidak cocok dengan karakter membalapnya. Hal itu semakin diperparah, setelah beberapa waktu lalu ia sempat terlibat cekcok dengan salah satu mekanik Honda.

Jorge Lorenzo

Kendati kontraknya bersama tim masih menyisakan satu tahun lagi, namun secara statistik, pembalap berjuluk X-Fuera itu tak menunjukan tanda-tanda akan berkembang. Bahkan, Bos Dorna Sports selaku pengelola MotoGP, Carmelo Ezpeleta, meminta Lorenzo segera memutuskan masa depannya.

"Saya pikir Lorenzo harus cepat membuat keputusan. Dia harus memikirkan apa yang ingin dia lakukan dengan hidupnya. Jika ternyata cedera yang dialaminya (usai tes di sirkuit Catalunya dan MotoGP Belanda) ternyata lebih buruk, maka ia tak boleh menundanya lagi," ujar Ezpeleta sepert dikutip Motorsport.

"Dia (Lorenzo) tidak bisa memaksakan lebih dari apa yang dia sudah lakukan musim ini. Jika ternyata kecelakaan terakhir di Belanda sangat buruk, maka dia harus memutuskan untuk tetap membalap atau berhenti (pensiun). Saya ingin mendengar keputusannya segera," tambahnya.

Jorge Lorenzo Jatuh dari Motor

Seperti yang telah disinggung di awal, pembalap berusia 32 tahun itu tak pernah sekalipun menembus posisi sepuluh besar di MotoGP musim ini. Hasil terbaik yang bisa ia raih sepanjang tahun hanya berada di posisi 11 saat balapan di sirkuit Buggati, Prancis, Mei lalu.

Jorge Lorenzo sedih

Titik nadir Lorenzo musim ini terjadi di MotoGP Australia. Pembalap yang identik dengan nomor 99 itu menyudahi balapan di posisi 15 dengan terpaut satu menit lebih dari rekan setimnya di Repsol Honda, Marc Marquez. Bahkan ia juga berjarak 22 detik dari pembalap asal Malaysia di depannya, Hafizh Syahrin.

"Lorenzo harus mulai berpikir apakah dia bisa sembuh dan menjadi Lorenzo yang selama ini kita kenal, atau dia tidak mampu. Demi diri sendiri dan kejuaraan ini, saya tidak suka melihat pembalap seperti dia hanya finis di posisi belakang," kata Ezpeleta.

Berita Terkait
hitlog-analytic