Yamaha Paling Cocok untuk Lorenzo
100kpj – Pasca pindah dari Yamaha tiga tahun lalu, pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo sulit tampil maksimal di kompetisi MotoGP. Jangankan bertarung memperebutkan gelar, meraih tangga podium saja dirinya kesusahan.
Di musim pertamanya setelah keluar dari Yamaha, yakni saat membela tim utama Ducati, Lorenzo hanya mengakhiri musim di peringkat ketujuh. Hasil dari tiga kali podium tanpa sekalipun pernah menang. Musim berikutnya, ia tampil tak lebih baik dengan hanya mampu menyudahi musim di posisi sembilan tangga klasmen akhir.
Merasa tak cocok dengan Ducati, pembalap berjuluk X-Fuera itu memilih hengkang dan bergabung dengan Repsol Honda. Kala itu, di awal kepindahannya, banyak kalangan menilai tim tersebut memiliki line-up yang solid dan mumpuni. Sebab, Lorenzo hadir untuk menemani sang juara dunia musim sebelumnya, Marc Marquez.
Namun kenyataan berkata lain. Hanya Marquez saja yang mampu bersaing di kompetisi, sedang Lorenzo masih serupa dua musim sebelumnya alias tak mampu berbuat banyak.
Di berbagai kesempatan, Lorenzo sering menyebut Honda RC213V yang ditungganginya tak cocok dengan karakteristik membalapnya di atas lintasan. Kata dia, motor tersebut hanya kencang di lintasan lurus, namun saat tikungan, tingkat agresivitasnya terbilang rendah.
“Saya sudah meminta Honda untuk mengubah pengaturan motor, tetapi mereka seolah tak pernah mendengarnya,” kata Lorenzo seperti dikutip Tuttomotoriweb, Selasa 15 Oktober 2019.
Keluhan sosok berusia 32 tahun itu rupanya sampai ke telinga pimpinan mekanik Yamaha, Ramon Forcada. Menurut dia, pembalap yang agresif dan mahir beradu teknik di tikungan sebaiknya memilih Yamaha sebagai tunggangan balapan. Salah satu yang pantas mengendarainya, kata Forcada, tentu saja Lorenzo.
“Satu-satunya motor alami Jorge di MotoGP adalah Yamaha. Dia telah menghabiskan sembilan tahun dan kebanyakan pengembangan motornya berdasarkan gaya membalapnya. Kita bisa melihat bahwa dia terlahir untuk Yamaha,” ujar Forcada.
Tak sampai di situ, Forcada pun turut mengomentari keputusan Honda yang tak pernah mendengar masukan pembalap lain dan hanya mau mengabulkan permintaan Marquez.
"Honda hanya mau mengikuti kemauan Marc dan membangun motor yang sesuai dengan Marc. Gaya balap dia sudah jelas berkebalikan dengan Jorge. Setiap kali Marquez memenangkan (balapan bersama) Honda, dia mendapatkan motor yang semakin dekat dengan gaya dia, dan semakin jauh dari Lorenzo,” katanya. (re2)

Suara CVT Kasar? Ini Solusi Ampuh Bikin Yamaha Mio GT Kembali Halus!

Yamaha Mio Sporty Ngempos Saat Digas Pagi Hari, Jarum Skep Bikin Tarikan Langsung Mantap!

NMAX Gredek Gas Awal? Ini Rahasia Bikin Yamaha NMAX Anti Gredek Gas Awal dan Lebih Responsif!

Hati-hati, Bisa Bahaya! Ini Dampak Pengencangan Berlebihan pada Mur Pulley Belakang Yamaha Mio

Mio Sporty Mogok Total? Ini Dia Cara Ampuh Bikin Nyala Lagi ala Bengkel Handal!

Yamaha Mio Susah Nyala? Jangan Panik, Ini Dia Jurus Ampuhnya!

Panduan Rakit Piston dan Blok Motor 2 Tak Biar Motor Ngacir Lagi!

Tips Gampang Nyetel Jam Digital Yamaha MX, Nggak Sampai 5 Menit!

Panduan Lengkap Servis CVT Yamaha Aerox: Getaran Geredek Hilang, Motor Kembali Enak!

Motor Mio Berisik & V-belt Cepat Putus? Cek Puli Belakangnya!

Aldi Satya Mahendra Baru Bisa Percaya Diri Setelah Raih 10 Besar di World Supersport 2025,

PT Suzuki Indomobil Sales Kembali Buka Suzuki Owners Fun Race 2025

Harumkan Bangsa, 2 Pemuda Indonesia Siap Bersaing di Junior GP World Championship Eropa

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia
