Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Terkuak Alasan Kawasaki Ngotot Tak Mau Kembali ke MotoGP

Pebalap Kawasaki Jonathan Rea.
Sumber :

100kpj – Pabrikan motor geng hijau, Kawasaki, bersikukuh menyatakan tak mau kembali ke ajang bergengsi MotoGP. Jenama asal Jepang itu diketahui memilih hengkang pada akhir 2010 dan memilih fokus mengembangkan ZX-10R lewat WorldSBK.

Di WorldSBK, pamor Kawasaki justru melesat. Tengok saja prestasinya, selama turun di WorldSBK, Kawasaki telah meraih lima gelar dunia yang diraih oleh Tom Sykes pada 2013 dan Jonathan Rea pada 2015, 2016, 2017, dan 2018. Mereka juga sukses meraih gelar dunia konstruktor selama empat musim terakhir.

Prestasi itu kemudian makin memantapkan Kawasaki untuk terus fokus pada ajang balapan itu ketimbang memilih jalur MotoGP. Kawasaki kemudian berinvestasi lebih banyak daripada pabrikan lain di sana melalui ZX-10RR.

Berkebalikan dengan WorldSBK, Kawasaki justru melempem saat terjun mengikuti MotoGP. Mereka hanya beberapa kali meraih podium dan tak pernah mencapai kemenangan. Menurut Project Leader Kawasaki ZX-10RR, Yoshimoto Matsuda, MotoGP bukan ajang yang tepat buat mereka.

"MotoGP bukan jalan yang tepat bagi kami. Anda harus pikirkan apa saja yang Anda butuhkan untuk MotoGP, teknik macam apa yang dibutuhkan untuk turun di sana, dan keuntungan macam apa yang bisa Anda raih. Jika kami mempertimbangkan ini semua, MotoGP bukan pilihan kami," ujar Matsuda kepada media otomotif kenamaan Jerman, Speedweek, seperti dikutip 100KPJ, Selasa, 9 April 2019.

Sementara itu Direktur Tim Racing Kawasaki, Ichiro Yoda, menyatakan paham betul seberapa mahalnya biaya terjun ke MotoGP. Ia bahkan secara blak-blakan menyatakan bahwa alasan utama Kawasaki tak mau kembali ke MotoGP karena masalah dana.

"MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki. Tidak turun di sana merupakan keputusan finansial dari kami. MotoGP butuh biaya balap setidaknya 10 kali lipat dari WorldSBK."

"Anda butuh 60-70 juta euro per tahun untuk turun di MotoGP. Honda saja menghabiskan 100 juta euro," ungkapnya.

Yoda juga menyatakan bahwa mengembangkan motor MotoGP bukanlah perkara mudah. Ia dapat memastikan bahwa para petinggi Kawasaki takkan terima jika departemen balap mereka gagal meraih kemenangan dan gelar dunia di kejuaraan balap motor terakbar tersebut.

"Kami tak bisa meyakinkan para petinggi manajemen Kawasaki untuk turun di MotoGP bila ujung-ujungnya hanya duduk di peringkat kelima," katanya.

Berita Terkait
hitlog-analytic