Ribetnya Tombol-tombol di Motor MotoGP, Lorenzo Saja Salah Pencet

100kpj – Jorge Lorenzo melakukan blunder pada balapan MotoGP Argentina, Senin 1 April lalu. Pembalap Repsol Honda itu salah memencet tombol pada motornya, hingga membuatnya meraih hasil kurang baik di seri kedua tersebut.

Memulai balapan dari posisi 12, Lorenzo langsung melorot ke posisi 21 di awal balapan. Eks pembalap Yamaha dan Ducati itu ternyata menekan tombol pit limiter, yang membuat motornya hanya bisa dipacu 60 km/jam sesuai perintah ECU (perangkat elektronik).

Blundernya itu, membuat Lorenzo harus puas mengakhiri balapan di posisi ke-12. Tombol pit limiter sendiri biasanya digunakan ketika pembalap akan melewati pit lane.

Kesalahan itu memang tak lepas dari rumitnya motor MotoGP yang bisa dibilang cukup canggih. Bahkan saat di atas trek, pembalap bisa mengubah karakter motor dengan memakai perangkat elektronik ini.

Seperti mode engine brake control, traction control, wheelie control, torque control, dan launch control. Semuanya bisa diubah dengan cepat sesuai kebutuhan pembalap atau strategi di lintasan.

Contohnya fitur traction control (TC), di mana pembalap punya pilihan setup TC1 dan TC2. TC1 lebih membebaskan ban belakang berakselerasi.

Sedangkan TC2 lebih ketat menahan ban belakang agar lebih awet dengan akselerasi yang lebih sedikit dari TC1. Untuk melakukan perubahan itu, pembalap tinggal memencet lima tombol dengan warna berbeda-beda.

Tombol merah dipakai untuk mengganti pilihan ke nomor yang lebih tinggi, sedangkan hijau sebaliknya. Tombol biru membuat motor masuk ke mode pitlane limiter.

Tombol kuning adalah tombol mengubah pilihan strategi setup yang ada. Sedangkan tombol silver adalah launch control yang digunakan saat pembalap akan start.

Semua setup itu akan tampil pada layar dasbor LCD Motor mereka. Jadi terbayangkan bagaimana sulitnya menjaga konsenstrasi pembalap MotoGP ketika berada di lintasan.